Senin 13 May 2024 06:37 WIB

Yayasan Bakal Panggil Panitia Perpisahan Siswa SMK Lingga Kencana  

Berdasarkan informasi beredar bus Trans Putra Fajar yang kecelakaan tidak laik jalan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Gita Amanda
Bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan itu sedang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok
Foto: republika
Bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan itu sedang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) selaku pengelola SMK Lingga Kencana berencana akan memanggil panitia acara perpisahan siswa yang digelar di Bandung Jawa Barat. Pemanggilan itu terkait kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang memakan 11 korban jiwa.  

Sekretaris Yayasan Kesejahteraan Sosial, Deddy Ahmad Mustofa, menyampaikan pihaknya akan meminta keterangan dari panitia penyelenggara mengenai mekanisme penunjukan bus yang mengangkut rombongan. Karena memang berdasarkan informasi yang beredar, bus Trans Putra Fajar tidak laik jalan. Akibatnya, bus tersebut mengalami kecelakaan maut. 

Baca Juga

"Kita (yayasan) akan panggil panitia pelaksana. Termasuk travelnya. Panitianya pihak guru-guru," tegas Deddy dalam keteranganya kepada awak media di SMK Lingga Kencana, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024) lalu.

Termasuk meminta keterangan perihal alasan panitia memilih penyedia PO Bus Trans Putra Fajar. Kemudian juga yayasan akan mencaritahu bagaimana kondisi sopir dan fisik bus yang digunakan. Namun, Deddy belum dapat memastikan kapan pemanggilan terhadap panitia penyelenggara acara perpisahan tersebut. 

 

Sebab, menurut Deddy, mereka yang ikut acara perpisahan masih trauma pascakecelakaan maut yang menimpa salah satu dari tiga bus yang mengangkut ratusan siswa tersebut. Saat ini seluruh peserta acara perpisahan, termasuk guru pendamping sudah pulang ke rumah masing-masing. 

"Anak-anak yang sudah pulang pun kayaknya masih trauma. Guru-guru yang ikut pun datang bukan cerita, tetapi mengeluarkan air mata," ujar Deddy. 

Sebagai informasi, kecelakaan maut ini berawal pada saat bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat sedang mengarah dari Bandung menuju Subang. Kemudian secara tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak mobil Feroza yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan sehingga bus terguling. 

Akibat kecelakaan itu sebanyak 60 orang menjadi korban, 11 di antaranya meninggal dunia dan sisanya mengalami luka berat dan ringan. Diduga karena adanya rem blong pada bus. Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Kampung Palasari Desa Palasari, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement