REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Prof Sri Zul Chairiyah menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai salah satu bakal calon kepala daerah perempuan yang potensial dalam Pilkada 2024.
Walaupun demikian, dia menyayangkan apabila Sri Mulyani yang saat ini menjabat sebagai menteri harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah ke depannya. "Lebih baik dia ke internasional supaya menaikkan citra Indonesia di tingkat internasional," kata Sri, Jumat (10/5/2024).
Sri menilai Sri Mulyani memiliki kualitas berdasarkan rekam jejak selama ini. Akan tetapi, dia menyangsikan kemampuan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu dalam mengatasi permasalahan di tingkat daerah.
"Karena tiap daerah punya permasalahan sendiri. Bagaimana tingkat perkembangan ekonominya, struktur masyarakat juga harus dipahami oleh calon kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada 2024," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia menyarankan Sri Mulyani agar dapat mempelajari kondisi daerah di tempatnya akan dicalonkan bila akhirnya memutuskan maju nanti.
"Jangan hanya memikirkan cara untuk mencari suara, tetapi juga harus mempelajari kondisi, situasi, keadaan masyarakat, tempat dia akan mencalonkan,” jelasnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyatakan bahwa tidak ada komunikasi mengenai pencalonan Sri Mulyani pada Pilgub DKI Jakarta.
"Terkait rumor yang menyebutkan Sri Mulyani masuk bursa untuk bakal calon Gubernur DKI Jakarta, kami dapat sampaikan sejauh ini sama sekali tidak ada komunikasi antara Ibu dan partai politik mana pun," kata Yustinus kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/5).
Yustinus menyebut Sri Mulyani tidak dalam kapasitas untuk mengomentari isu tersebut. Saat ini Menkeu sedang fokus menyiapkan transisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar dapat berjalan dengan baik.
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan DKI berencana mengusung Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk maju pada Pilgub DKI Jakarta.
"Di internal, masuk melihat nama-nama yang masuk sejauh ini ada Bu Risma, Bu Sri Mulyani, Pak Andika, dan Pak Adi Wijaya," kata Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak di Jakarta, Senin (6/5).