REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meminta para perempuan Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan kecakapan dalam mengikuti perkembangan zaman.
"Jika dulu kita dihadapkan oleh keterbatasan akses dan pendidikan, maka di era yang serba terhubung ini, tantangan konektivitas tanpa batas menjadi salah satu yang perlu kita perhatikan," kata Sekretaris Kementerian PPPA Titi Eko Rahayu dalam keterangan di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Menurut Titi Eko Rahayu, seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, perempuan menghadapi berbagai tantangan baru dalam memperjuangkan kesetaraan akses guna menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kementerian PPPA menyoroti adanya artificial intelligent (AI) yang terus dikembangkan di berbagai belahan dunia. Teknologi tersebut menimbulkan tantangan seperti makin maraknya kasus pornografi online, grooming pada anak-anak lewat sosial media, bahkan manipulasi menjadi tidak terelakkan.
Titi Eko Rahayu menilai kolaborasi lintas pihak dapat menjadi salah satu upaya menghadapi tantangan perkembangan zaman bagi perempuan. "Banyak praktik baik yang menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan tidak hanya bermanfaat bagi perempuan itu sendiri, tapi juga bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya, bahkan bagi bangsa dan negara," katanya.
Untuk itu Kementerian PPPA selalu mengambil peran aktif untuk mendorong upaya-upaya kolektif dalam memajukan perempuan dalam berbagai bidang.