Senin 22 Apr 2024 13:31 WIB

BNPB: Skenario Evakuasi Warga Penting Walau Status Gunung Ruang Turun

Skenario ini menjadi penting jika erupsi sewaktu-waktu terjadi lagi.

Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024).
Foto: National Search and Rescue Agency via AP
Pemandangan letusan Gunung Ruang di Pulau Sulawesi, Jumat, (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan skenario evakuasi warga harus segera dibuat walaupun status Gunung Ruang di Tagulandang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, sudah turun level dari Awas menjadi Siaga.

"Skenario ini menjadi penting jika erupsi sewaktu-waktu terjadi lagi maka kemana jalurnya untuk evakuasi dan penyelamatan termasuk membaca arah angin sudah dipahami dengan betul," kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Baca Juga

Dengan demikian maka BNBP menilai pembuatan skenario evakuasi ini dibebankan kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi darurat penanggulangan bencana erupsi Gunung Ruang, tak terkecuali satuan tugas tingkat pemerintah daerah setempat.

Menurut dia, jika semua potensi bahaya erupsi bisa diprediksi maka seluruh rangkaian penyelamatan masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa. "Terus berkoordinasi dan patuhi setiap rekomendasi yang diterbitkan oleh PVMBG maupun BMKG," katanya.

Ia memaparkan, penurunan status Gunung Ruang menjadi siaga ini resmi ditetapkan oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Senin pagi, pukul 09.00 WIB. Meski demikian bukan berarti kondisi sudah aman, menurut dia, PVMBG tetap memberikan rekomendasi agar tidak ada aktivitas pada radius empat kilometer dari pusat kawah aktif gunung berapi itu.

Hal tersebut dikarenakan merujuk hasil analisa PVMBG yang melaporkan bahwa potensi bahaya saat ini berupa erupsi skala kecil, dengan sebaran material erupsi terbatas di sekitar puncak. Selain itu, PVMBG juga melaporkan saat ini terjadi penumpukan material hasil erupsi pada lereng atas bagian timur yang berpotensi menjadi guguran atau longsoran bebatuan.

Termasuk, katanya, pelepasan gas masih berpotensi terjadi dengan skala cenderung menurun sebagai tahap akhir dari rangkaian erupsi. Oleh karena itu BNPB berharap semua pihak yang terlibat dalam operasi darurat penanggulangan bencana memperhatikan hasil analisa tersebut.

"Sekaligus memastikan masyarakat yang bermukim dalam radius empat kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut, dan selalu mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker demi menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement