REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sebanyak 15 warga Desa Leuwi Ipuh, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (10/4/2024), terjatuh di atas jembatan gantung yang dilintasi warga setempat. Hal itu setelah kawat seling jembatan terputus.
"Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi 10 orang luka-luka dan lima orang menggantung di atas jembatan itu," kata Camat Banjarsari Mahfud Basyir saat dihubungi di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat (12/4/2024).
Baca: Menghadapi Brutalnya OPM Harus dengan Kekuatan Militer
Mereka yang luka-luka atas insiden jembatan gantung terputus itu menjalani pengobatan di puskesmas setempat. Peristiwa itu terjadi pada hari Lebaran 2024 sekitar pukul 10.00 WIB. Sebanyak 15 orang yang hendak ziarah kubur melintasi jembatan tersebut.
Jembatan gantung yang dibangun warga secara swadaya itu kemungkinan besar tidak tahan dilintasi banyak orang hingga 15 orang. Bahkan, kata Mahfud, warga yang menyeberang itu di antaranya bermain swafoto menggunakan ponselnya masing-masing.
"Kami meyakini jembatan sepanjang 100 meter dengan lebar satu meter dan ketinggian 15 meter itu, selain sudah rapuh, juga tidak tahan dilintasi banyak orang," kata Mahfud.
Menurut dia, saat ini, masyarakat setempat usai jembatan gantung terputus terpaksa melakukan penyeberangan menggunakan rakit bambu. Masyarakat yang melintasi jembatan gantung, kata Mahfud, cukup banyak untuk menopang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Apalagi, lokasi jembatan gantung itu terdapat di pedalaman Kabupaten Lebak. Oleh karena itu, Mahfud berharap, pemerintah daerah, provinsi, maupun pemerintah pusat dapat membangun kembali jembatan tersebut.
"Kami sudah melaporkan kejadian jembatan putus itu kepada Pj Bupati Lebak (Iwan Kurniawan) agar mendapatkan perhatian," kata Mahfud menjelaskan.