REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta menyatakan jalanan di daerahnya diproyeksikan menjadi tempat parkir apabila masalah kemacetan tak diatasi. Apalagi, jumlah kendaraan yang melintas di jalanan mengalami peningkatan pada momen tertentu.
Kepala Dishub Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pada momen Ramadhan, khususnya jelang waktu berbuka puasa, jalanan di wilayah Jakarta sudah lazin dengan kemacetan. Pasalnya, semua orang ingin berbuka puasa di rumah bersama keluarganya.
"Memang diproyeksikan, dengan jumlah peningkatan pertambahan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta yang sangat tinggi, diproyeksikan jalan Jakarta itu, jika tidak melakukan apa-apa, itu jadi tempat parkir," kata dia di Monas, Kamis (4/4/2024).
Ketika hal itu terjadi, kendaraan yang keluar dari kantor atau pusat kegiatan, hanya akan dapat diam di tempat ketika di jalan raya. Artinya, kendaraan hanya akan parkir di jalanan.
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta terus berbenah untuk mencegah terjadinya kemungkinan jalanan hanya jadi tempat parkir. Pembenahan yang dilakukan salah satunya dengan pembangunan angkutan umum massal.
Menurut dia, saat ini pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan Transjakarta, baik dari segi kualitas dan kuantitas. Peningkatan layanan juga dilakukan dengan menambah jumlah Mikrotrans.
"Termasuk di dalamnya juga dilakukan manajemen lalu lintas. Contoh sekarang kita melakukan penutupan U Turn di Mas Mansyur, tepatnya di Karet. Itu termasuk upaya kita dalam melakukan peningkatan kualitas dan kinerja lalu lintas," kata Syafrin.
Diketahui, pada Rabu (3/4/2024) malam, terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalanan Jakarta. Kemacetan itu terjadi karena sejumlah ruas jalam terdampak banjir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
