Selasa 02 Apr 2024 20:51 WIB

Hasto: Pertemuan Prabowo-Megawati Baiknya Usai PHPU Selesai

Sekjen PDIP Hasto sebut baiknya pertemuan Prabowo-Megawati usai sengketa pemilu kelar

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Sekjen PDIP Hasto sebut baiknya pertemuan Prabowo-Megawati usai sengketa pemilu kelar.
Foto: Republiik/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Sekjen PDIP Hasto sebut baiknya pertemuan Prabowo-Megawati usai sengketa pemilu kelar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa momentum yang paling tepat untuk pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto adalah setelah persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Maka mengingat tahapan-tahapan ini masih berjalan, tentu untuk Ibu Mega dan Pak Prabowo tidak ada persoalan untuk bertemu, tapi tentu saja momentum yang tepat setelah seluruh tahapan MK dan proses hukum dilakukan PDI Perjuangan," kata Hasto saat ditemui awak media di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga

Dia pun menegaskan Megawati dan Prabowo tak memiliki permasalahan untuk bertemu. Kendati demikian, menurutnya pertemuan tersebut dapat dilakukan usai seluruh tahapan dan proses hukum yang berlangsung di MK selesai.

Saat ditanya awak media terkait pertemuan antara Megawati-Prabowo merupakan sinyal untuk bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran, Hasto menegaskan sikap PDI Perjuangan bisa dilihat dari rekam jejaknya.

"Mau berada di dalam atau luar pemerintahan, karena itu keputusan strategis akan dipertimbangkan dengan melibatkan berbagai variabel politik ekonomi sosial budaya dan suasana kebatinan rakyat," jelasnya.

Sebelumnya, Sabtu (30/3), Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia mengatakan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpotensi bertemu dengan Prabowo Subianto. Hal ini menyusul rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati yang tengah digodok.

"Saya belum bisa memastikan, tetapi potensi itu masih sangat besar terjadi," ujar Alfath saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, Prabowo-Gibran masih membutuhkan kekuatan PDI Perjuangan di parlemen meskipun Presiden RI Joko Widodo masih tercatat sebagai kader dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Selain itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani buka suara soal peluang pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai Pilpres 2024.

"Insya Allah," ucap Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis. Puan hanya tersenyum saat ditanya mengenai peluang PDI Perjuangan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement