Jumat 29 Mar 2024 14:44 WIB

BPBD Banten Siapkan Antisipasi Bencana Alam Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Hampir seluruh Kabupaten dna Kota di Banten masuk kategori rawan bencana.

Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Banten mendorong perahu saat menolong warga melewati banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Banten mendorong perahu saat menolong warga melewati banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi dampak bencana yang terjadi menjelang arus mudik dan balik libur Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Banten, Jumat (29/3/2024), mengatakan hampir di seluruh kabupaten dan kota di Banten masuk dalam kategori rawan banjir dan longsor di antaranya seperti di Kabupaten Lebak, Pandeglang, wilayah Serang, dan sebagian kecil di wilayah Tangerang.

Baca Juga

Sementara wilayah berpotensi tsunami yakni di Kabupaten Lebak, Cilegon, Pandeglang, dan Serang.

"Hampir semua titik di Banten rawan banjir. Longsor lebih banyak di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, sebagian kecil di wilayah Tangerang. Potensi tsunami ada di Lebak, Cilegon, Pandeglang, dan Serang,” katanya.

BPBD Banten mendapatkan suplai informasi cuaca kemaritiman, pelayaran, gelombang tinggi, kecepatan dan terkait cuaca melalui BMKG sebagai panduan untuk melakukan perjalanan khususnya pelayaran jalur laut.

Dalam menyikapi potensi cuaca ekstrem, katanya, masyarakat diminta untuk waspada dengan menghindari tempat-tempat yang berpotensi banjir dan tanah longsor.

Para orang tua juga diminta untuk mengawasi dan memperhatikan anak-anak dalam bermain di sekitar aliran sungai agar tidak terbawa arus. Selain itu masyarakat juga diminta untuk tidak mudah percaya terhadap berita hoaks yang belum jelas kebenarannya.

“Masyarakat harus hati-hati, tetap melakukan aktivitas sebagaimana mestinya, tidak perlu panik dan terprovokasi dengan adanya informasi hoaks, sehingga perlu diketahui dulu kebenarannya," katanya.

BPBD juga melakukan sosialisasi, peningkatan kapasitas kemampuan pada masyarakat bahkan sampai ke tingkat keluarga yang disebut Desa Tangguh Bencana yang tersedia di kecamatan atau kelurahan. BPBD Banten menyiagakan 150 personel menjelang mudik Lebaran dan libur nasional.

"Tentu kami juga dibantu dengan TNI dan Polri, relawan dan unsur pemerintah lainnya,” katanya.

Adapun kebijakan yang dilakukan BPBD Banten tidak terlepas dari Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelamatan, salah satunya dengan mengutamakan yang masih hidup dalam prosedur penyelamatan untuk mengantisipasi agar tidak ada korban jiwa susulan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement