Selasa 26 Mar 2024 11:02 WIB

Heru Budi Soroti Penanggulangan Banjir dan Kemacetan di Jakbar

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyoroti penanggulangan banjir dan kemacetan di Jakbar.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Bilal Ramadhan
Kendaraan menerobos genangan air yang merendam di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading. Pj Gubernur DKI Heru Budi menyoroti penanggulangan banjir dan kemacetan di Jakbar.
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan menerobos genangan air yang merendam di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading. Pj Gubernur DKI Heru Budi menyoroti penanggulangan banjir dan kemacetan di Jakbar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menekankan, pengusulan program prioritas dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Jakarta Barat dapat difokuskan pada penanggulangan banjir. Selain itu, penanganan kemacetan lalu lintas juga menjadi sorotannya.

Menurut dia, untuk untuk penanggulangan banjir perlu dilakukan revitalisasi sungai, yang salah satunya Kali Semongol di kawasan Kalideres. Selain itu, ia menilai pemerintah harus melakukan percepatan pembuatan turap.

Baca Juga

“Secepatnya, kami akan melakukan penurapan demi menanggulangi banjir. Kami akui tidak mudah, melalui SDA Provinsi DKI Jakarta, penanggulangan banjir akan kita mulai dari laut, artinya dari bagian utara Jakarta," kata Heru melalui siaran pers, Senin (25/3/2024).

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga berencana membangun bangun waduk dan embung yang akan langsung dilakukan penurapan di wilayah utara, dan selanjutnya ke wilayah Jakarta Barat. Proses pembangunan itu rencananya akan dilakukan pada musim kemarau mendatang. 

Selain itu, Heru mengakh sudah menginstruksikan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan sodetan Kali Gendong. Untuk merealisasikannya, Pemprov DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal SDA, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ihwal penanganan kemacetan, Heru menyebut, dapat dilakukan dengan rekayasa lalu lintas serta penertiban parkir liar. Ia juga mengimbau masyarakat agar bisa membuka portal masuk perumahan untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang terjadi saat jam sibuk.

“Jika kondisinya aman, portal-portal masuk perumahan bisa dibuka kembali, sehingga tidak menumpuk di satu titik jalan. Dibuka saat aktivitas pagi hari dan aktivitas sore hari,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement