Senin 25 Mar 2024 12:02 WIB

Pemudik dengan Kapal Laut Diminta Beli Tiket Jauh Hari

Pemesanan tiket secara daring dapat membantu perencanaan perjalanan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Setyanavidita livicansera
Calon penumpang antre memasuki kapal feri di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024). Sejumlah warga Pulau Sapudi dan Raas, Sumenep mulai mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan penumpang pada arus mudik Lebaran 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Calon penumpang antre memasuki kapal feri di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024). Sejumlah warga Pulau Sapudi dan Raas, Sumenep mulai mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan penumpang pada arus mudik Lebaran 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melakukan rapat koordinasi di Pelabuhan Merak, Sabtu (23/3/2024). Setelah melakukan rapat koordinasi, Muhadjir meminta pemudik yang ingin menyeberang bisa dari jauh hari telah memesan tiket secara daring melalui aplikasi Ferizy. 

“Paling lambat satu hari sebelum keberangkatan supaya petugas punya kepastian berapa jumlah orang dan kendaraan yang akan menyeberang sehingga antisipasinya bisa diperhitungkan lebih presisi," kata Muhadjir dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (23/3/2024). 

Baca Juga

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan pemesanan tiket secara daring ini dimaksudkan agar pemudik dapat mengetahui secara pasti jadwal penyeberangan kapal feri. Dengan begitu, lanjut Budi, waktu perjalaan juga dapat direncanakan dengan baik. 

“Pemudik dapat melakukan pengaturan waktu perjalanan menuju Pelabuhan Merak sehingga kepadatan arus lalu lintas dapat diminimalisir,” ucap Budi. Pada periode layanan angkutan Lebaran 2024 ini, puncak arus mudik penyeberangan diprediksi pada 6 April dan 7 April 2024. Lalu untuk puncak arus balik Lebaran diprediksikan terjadi pada 14-15 April 2024. 

Kepala Korlantas Polri Brigjen Polisi Aan Suhanan menyebut akan ada 1,9 juta kendaraan pribadi keluar dari Jabodetabek dan 22 persen diantaranya akan mengarah ke Sumatra. “Dari data tersebut diprediksi sekitar 400 ribu kendaraan akan melintasi selat Sunda melalui pelabuhan Merak serta pelabuhan penunjang Ciwandan dan BBJ,” kata Aan. 

Untuk mengatasi prediksi lonjakan tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan sejumlah upaya dalam meningkatkan kapasitas pelabuhan Merak. Direktur Pelayanan dan Komersial ASDP M Yusuf Hadi menuturkan bahwa saat ini Pelabuhan Merak dapat menampung hingga 6.026 kendaraan kecil atau meningkat 500 unit kendaraan dari jumlah sebelumnya, sebesar 5.526 unit kendaraan kecil pada angkutan lebaran tahun lalu. 

Dermaga 2 Pelabuhan Merak juga telah selesai ditingkatkan kapasitasnya dari tiga ribu GRT menjadi 10 ribu  GRT sehingga memungkinkan untuk kapal besar bersandar. “Efeknya, kapasitas angkut kapal pun juga naik menjadi 31.299 kendaraan kecil dibandingkan realisasi tahun sebelumnya 30.463 unit kendaraan kecil,” jelas Yusuf. 

Yusuf menambahkan, ASDP juga memanfaatkan lahan Pelabuhan Indah Kiat yang bersebelahan persis dengan dermaga tujuh Pelabuhan Merak untuk menjadi kantong parkir. Dengan izin dari PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, ASDP dapat membuat tembusan ke Pelabuhan Indah Kiat. 

“Jadi ketika Merak terpantau padat, bisa dialirkan menuju kantong parkir Indah Kiat dengan daya tampung mencapai 300 unit kendaraan” ujar Yusuf. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement