REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi membuka Program Beasiswa Bimbingan Masuk Perguruan Tinggi NU Student Scholarship (NUSS). Pembukaan dilangsungkan oleh Ketua LP Ma’arif NU Ali Ramdani melalui telewicara secara virtual Zoom, dikutip pada Jumat (22/3/2024).
Dalam kesempatan tersebut, pria yang kerap disapa Dani itu menyampaikan harapannya agar program ini dapat berjalan sukses. Ia menyebut, program NUSS memberikan sejumlah fasilitas kepada talenta-talenta terbaik NU agar dapat diterima perguruan tinggi unggulan dan program studi unggulan.
"Saya berharap melalui forum ini agar kemudian dilakukan secara serius dan insyaallah kalau tidak aral melintang, LP Ma’arif sudah membuat skenario untuk menempatkan talenta-talenta terbaik yang pada hari ini kita sudah memilihnya agar dapat masuk ke perguruan tinggi unggulan bukan sekadar perguruan tinggi unggulan tetapi juga progran studinya unggulan," kata Dani.
Direktur Utama NUSS, Muhammad Abdul Idris, menyebut program NUSS telah menjaring sebanyak 500 penerima dari sekitar 4.000 pendaftar dalam periode pendaftaran 12-16 Maret 2024 lalu.
Ia menyampaikan selamat kepada 500 peserta terpilih. Ia juga mengingatkan peserta untuk menaati peraturan yang telah disepakati oleh tim pelaksana bimbingan.
“Jangan sungkan, jangan malu, kalau ada kendala langsung disampaikan. Kita ingin melihat 500 peserta program ini diterima di perguruan tinggi unggulan semua. Kita ingin menyaksikan 500 kader NU ini diterima sesuai kampusnya yang diinginkan. Kita ingin menyaksikan 500 kader NU terbaik ini membanggakan orang tua, lingkungan dan Nahdlatul Ulama,” paparnya.
Noor berharap agar NU dapat lebih banyak berkolaborasi dengan BAZNAS dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Karena kita pasti akan bangga kalau di 10 tahun yang akan datang Indonesia akan diisi oleh kader NU yang berdasarkan atau orientasinya adalah Ahlussunnah wal Jamaah dengan demikian Indonesia akan tetap damai mana kala kader NU ini menguasai indonesia karena wasatiyahnya, tawasuth, tawazun, i’tidal, tasamuh,” kata dia.
Di sisi lain, Pemimpin Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari cita-cita besar PBNU. ia berharap, PBNU dapat menyiapkan teknokrat, birokrat, dan pemimpin NU berikutnya yang akan mengelola Indonesia di masa depan.
“Kita ingin menyiapkan teknokrat, birokrat, dan next leader NU yang akan mengelola Indonesia ke depan,” kata sia.