Kamis 14 Mar 2024 19:53 WIB

BMKG: Bibit Siklon Tropis Perpanjang Potensi Cuaca Ekstrem

Beberapa daerah berstatus siaga dan waspada bencana hidrometeorologi.

Pengendara menerobos hujan lebat yang mengguyur di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (27/1/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca buruk di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Disebutkan bahwa warga di wilayah Jakarta Pusat dan Kepulaan Seribu diminta mewaspadai cuaca ekstrim hujan disertai kilat atau petir pada dini hari. Hal serupa juga diperkirakan akan terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore harinya. Hujan ringan dan sedang serta berawan baik tebal diperkirakan akan memayungi wilayah-wilayah itu sepanjang Sabtu.
Foto: Republika/Prayogi
Pengendara menerobos hujan lebat yang mengguyur di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Sabtu (27/1/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini cuaca buruk di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Disebutkan bahwa warga di wilayah Jakarta Pusat dan Kepulaan Seribu diminta mewaspadai cuaca ekstrim hujan disertai kilat atau petir pada dini hari. Hal serupa juga diperkirakan akan terjadi di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore harinya. Hujan ringan dan sedang serta berawan baik tebal diperkirakan akan memayungi wilayah-wilayah itu sepanjang Sabtu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berujung kebencanaan meningkat di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan. Hal ini dipicu akibat adanya intervensi bibit siklon tropis.

“Maka dengan adanya analisa keberadaan bibit siklon tropis ini masyarakat termasuk otoritas terkait mesti meningkatkan kewaspadaan dampak yang ditimbulkan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, tiga bibit siklon tropis; Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56-65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi dalam 24 jam ke depan.

Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15 - 20 knots (28 - 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Begitu pula, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 - 25 knots (37 - 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Menurut dia, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat dan angin kencang di 18 daerah sepekan ke depan, atau setidaknya meningkat hingga 18 Maret 2024.

Masing-masing Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Bahkan, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menambahkan berdasarkan hasil analisa terkini pihaknya menetapkan beberapa daerah berstatus siaga dan waspada bencana hidro-meteorologi atas adanya peningkatan curah hujan mulai dari 14 - 16 Maret 2024.

Pada kategori siaga; Banten, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur. Sedangkan kategori waspada; Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

Guswanto memastikan, BMKG terus melakukan pemantauan berkelanjutan untuk perkembangan kondisi cuaca serta potensi pembentukan bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Masyarakat juga dihimbau terus melakukan pemantauan perkembangan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement