Senin 11 Mar 2024 02:15 WIB

Pemkab Bogor Jual Murah 50 Ton Beras Guna Kendalikan Harga Jelang Ramadhan

Operasi pasar murah akan dilaksanakan secara terus menerus tanpa ada batas waktu.

Warga antre untuk membeli paket sembako saat digelar gerakan pangan murah di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Warga antre untuk membeli paket sembako saat digelar gerakan pangan murah di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjual murah 50 ton beras melalui operasi pasar sebagai upaya pengendalian harga menjelang Ramadhan 1445 H.

"Hari ini kita sediakan dari Bulog di samping beras kurang lebih 50 ton, juga ada minyak goreng kurang lebih 5.000 liter khusus di satu titik ini," kata Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu usai meninjau operasi pasar murah di Kantor Desa Babakanmadang, Bogor, Ahad (10/3/2024).

Baca Juga

Beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ini dijual dalam operasi pasar murah dengan harga Rp 53.000 per 5 kilogram.

Asmawa mengungkapkan, kegiatan operasi pasar murah dilakukan sebagai langkah pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Karena, kata dia, harga beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan di Kabupaten Bogor.

"Ini adalah rangkaian dari kegiatan operasi pasar murah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten. Jadi, secara bersamaan di beberapa lokasi juga hari ini sedang berlangsung operasi pasar murah," kata Asmawa.

Ia berharap, operasi pasar murah dapat mengintervensi dalam menurunkan kembali harga beras di pasaran.

Melalui kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor juga ingin memberikan akses besar kepada masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah menyongsong Ramadhan. "Sehingga kita bisa pastikan bahwa stok untuk kebutuhan pokok di Bulog tersedia, kemudian di masyarakat juga bisa didapatkan atau bisa diakses dengan harga murah," ujarnya.

Asmawa menegaskan bahwa kegiatan operasi pasar murah akan dilaksanakan secara terus menerus tanpa ada batas waktu. "Kita laksanakan tidak ada batasan waktu, jadi terus menerus, karena pertama kita ingin memastikan bahwa kebutuhan pokok di tengah masyarakat itu tersedia, apalagi menjelang hari besar nasional," kata Asmawa.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement