Ahad 10 Mar 2024 14:23 WIB

Bunuh Diri Satu Keluarga, Warga Apartemen tak Habis Bikir: Kenapa Ajak Anaknya?

Warga apartemen menduga korban bunuh diri karena masalah ekonomi.

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
TKP sekeluarga bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu keluarga dilaporkan bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3/2023). Empat orang yang terjun dengan tangan terikat itu dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Salah seorang warga apartemen itu mengaku heran dengan aksi bunuh diri tersebut. Apalagi, aksi itu dilakukan oleh satu keluarga, bersama anak-anak yang sebenarnya sudah cukup besar. "Mengapa anaknya ikut?" kata warga yang enggan disebut namanya itu, Ahad (10/3/2024).

Baca Juga

Ia mengaku telah melihat rekaman CCTV yang beredar. Menurut dia, anak dalam keluarga yang bunuh diri itu secara sadar melakukan aksinya. 

Menurut dia, satu keluarga itu baru datang ke Apartemen Teluk Intan. Setelah keluar dari mobil, satu keluarga itu masuk ke dalam apartemen yang berada di lantai tengah.  "Mereka keluar bawa tas. Mungkin pulang jalan-jalan. Mungkinkan setelah itu masuk ke unitnya, langsung naik ke atas. Loncat," kata dia.

Ia mengaku tak langsung melihat kejadian itu. Namun, saat keluar sudah ada jenazah di depan apartemennya.  "Banyak orang lihat," kata dia. 

Menurut dia, awalnya dua orang yang melompat dari lantai atas. Setelah itu, dua orang melompat kemudian.

Ia mengaku tak kenal secara langsung dengan para korban. Namun, ia menduga aksi itu dilakukan karena alasan ekonomi. "Yang gue heran, kenapa anaknya ikut? Anaknya kan sudah gede, harusnya bisa melawan," kata dia.

 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement