Selasa 05 Mar 2024 17:15 WIB

Kolaborasi Mengentaskan Stunting di Sumatra Utara

Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi berada dalam kandungan ibunya.

Manajemen PTPN IV Regional I memberikan bantuan paket makanan olahan untuk membantu pengentasan stunting di Sumatra Utara. Penyaluran bantuan dibarengi dengan sosialisasi pentingnya mengatasi stunting sejak dini.
Foto: PTPN IV Regional I
Manajemen PTPN IV Regional I memberikan bantuan paket makanan olahan untuk membantu pengentasan stunting di Sumatra Utara. Penyaluran bantuan dibarengi dengan sosialisasi pentingnya mengatasi stunting sejak dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PTPN IV Regional I memberikan bantuan paket makanan olahan untuk membantu pengentasan stunting di Sumatra Utara. Penyaluran bantuan dibarengi dengan sosialisasi pentingnya mengatasi stunting sejak dini.

SEVP Business Support PTPN IV Regional I, Tengku Rinel, mengatakan sosialisasi dan penyaluran bantuan dilakukan secara serentak di PTPN IV Regional 2 Medan, Regional 3 Pekanbaru, dan Regional 5 Pontianak. "Puncak acaranya akan dilaksanakan di PTPN Regional 4 di Jambi pada 6 Maret 2024,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/3/2024).

PTPN IV Regional I telah menyalurkan bantuan di empat kabupaten yakni Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Serdang Bedagai, dan Simalungun. Jumlah penderita terdampak sebanyak 27 balita. "Sedangkan untuk Kotamadya Medan khusus di Kecamatan Medan Sunggal dan Medan Helvetia jumlah penderita sebanyak 25 balita," ujar Rinel menyebutkan.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Pemprov Sumatra Utara dan Pemkot Medan, jenis makanan yang pas dan sesuai untuk intervensi stunting dapat dilakukan dengan pemberian makanan olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK). Makanan jenis ini sebagai bentuk intervensi spesifik.

“Perbaikan status gizi balita ini diberikan sesuai arahan dalam bentuk pemberian telur ayam tiga butir per hari, bubur bayi bergizi satu kotak per hari dan asupan margarin 20 gram per hari selama tiga bulan ke depan terhitung dari hari ini,” kata Staf TJSL di Bagian Hukum dan Kesekretariatan PTPN IV Regional I, Jossy Fernando Hutabarat, menjelaskan.

Penyerahan program pengentasan stunting di Sumut tahun 2024 melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan telah diberikan kepada 52 anak terdampak stunting di sekitar wilayah kebun atau unit di PTPN IV Regional I.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan berkembang pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi berada dalam kandungan ibunya. Namun kondisi stunting baru tampak setelah bayi berusia dua tahun.

Pengentasan stunting diharapkan dilakukan bersama-sama antara pemerintah dengan semua elemen masyarakat seperti dunia usaha melalui program CSR atau TJSL.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement