Selasa 05 Mar 2024 16:51 WIB

Harga Beras yang Sulit Turun Signifikan dan Pengakuan Bulog

Harga beras lebih dipengaruhi panen petani bukan gelontoran bantuan dari pemerintah.

Warga membawa beras yang dibeli saat penyelenggaraan program Bulog Siaga di Jalan Jambu, Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (4/3/2024). Pemerintah terus mengupayakan membantu masyarakat mendapatkan barang kebutuhan pokok terutama beras yang mengalami kenaikan harga melalui program Bulog Siaga dan penyaluran Bantuan Sosial Cadangan Beras Pemerintah (Bansos CBP) untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga masyarakat. Bulog Siaga menyediakan kebutuhan pokok berupa beras SPHP dua ton, beras premium 500 kilogram, gula pasir 100 kilogram, minyak goreng 120 liter dan tepung beras 24 kilogram yang dijual untuk masyarakat dengan harga yang lebih murah di pasaran. Sedangkan, Bansos CBP berupa beras yang dibagikan secara gratis diperuntukan bagi masyarakat di 12 RW Kelurahan Mulyaharja yang membutuhkan.
Foto:

Di Ibu Kota, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa harga beras di Pasar Induk Cipinang turun sebesar Rp 2 ribu per kilogram (kg) dalam dua pekan terakhir. "Hari ini turun Rp 200," kata Ketua Perpadi DKI Jakarta Nellys Soekidi kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Nellys menuturkan saat ini harga beras medium di Pasar Induk Rp 12.300 per kg. Sedangkan beras premium dibanderol Rp 14 ribu per kg.

Harga ini semakin turun jika dibandingkan dengan Selasa (20/2/2024) saat harga beras di Pasar Induk Cipinang mengalami penurunan mencapai Rp1.000 per kg. Penurunan harga terjadi di semua jenis beras mulai dari medium hingga premium di kisaran Rp700-1.000 per kg.

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan pemantauan stok, harga dan mutu beras di Jakarta secara rutin menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah. Pemprov DKI Jakarta juga mengendalikan inflasi melalui kegiatan sembako murah. Yakni masyarakat membeli paket sembako seharga Rp 100 ribu terdiri dari beras lima kg, gula pasir satu kg, tepung terigu satu kg serta minyak goreng dua liter.

Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat seperti Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Perum Bulog dan ID Food juga melakukan upaya pengendalian harga. Hal itu diwujudkan melalui penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) kualitas medium ke masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 54.500 per kantong berisi 5 kg di toko-toko beras dan pasar modern.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement