Grace menilai perbedaan itu tidak hanya dialami PSI, tetapi juga partai-partai lain. Grace menyebut dari hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih besar di rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat. Oleh karena itu, Grace menyesalkan penilaian beberapa pihak yang dia nilai tendensius terhadap PSI.
"Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung," kata Grace.
Sementara itu, Komisioner KPU RI Mochammad Afifuddin enggan berkomentar banyak ihwal ledakan suara PSI di laman publikasi Sirekap. Dia hanya menyatakan bahwa raihan suara resmi mengacu kepada hasil rekapitulasi manual berjenjang.
"Pokoknya, biar rekapitulasi berjenjang saja yang bicara (soal) angka-angka," kata Afif kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2024).
Diketahui, rekapitulasi manual raihan suara dari pemilih dalam negeri diketahui kini sudah sampai di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK). Tak mau menjawab ketika diminta tanggapannya mengenai munculnya isu penggelembungan suara terkait lonjakan suara yang didapatkan partai yang dipimpin Kaesang itu, Arif langsung meninggalkan wartawan dan masuk ke dalam ruangan.