REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A
Raihan suara sementara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 'meledak' atau melonjak drastis dalam enam hari terakhir. Total raihan suara PSI kini terus melaju menuju ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen. Saat bersamaan, partai-partai yang sudah pasti tak lolos parlemen mengalami penurunan raihan suara.
Ledakan dan penurunan raihan suara itu tampak dalam hasil penghitungan surat suara atau real count sementara yang dilakukan KPU menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Data perolehan suara setiap partai dalam Pileg DPR RI itu dipublikasikan di laman laman pemilu2024.kpu.go.id.
Hasil real count terhadap data dari 530.776 tempat pemungutan suara (TPS) per Senin (26/2/2023) pukul 06.00 WIB, menunjukkan PSI mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68 persen. Adapun Partai Perindo mendapatkan 975.713 suara atau 1,32 persen, Hanura (585.692 atau 0,79 persen), Partai Buruh (481.564 atau 0,65 persen), Partai Ummat (352.101 atau 0,47 persen), PBB (289.745 atau 0,39 persen), Garuda (260.460 atau 0,35 persen), dan PKN (197.096 atau 0,26 persen).
Lantas, hasil real count terhadap 541.260 TPS per Sabtu (2/3/2023) pukul 13.00 WIB menunjukkan PSI sudah mendulang 2.399.469 suara atau 3,13 persen. Sementara itu, Perindo (961.937 suara atau 1,25 persen), Hanura (559.209 atau 0,73 persen), Partai Buruh (449.826 suara atau 0,59 persen), Partai Ummat (321.956 atau 0,42 persen), PBB (254.045 atau 0,33 persen), Garuda (221.368 suara 0,29 persen), dan PKN (159.642 suara atau 0,21 persen).
Dari data tersebut, tampak PSI mendapatkan tambahan 397.976 suara dalam enam hari terakhir. Adapun Perindo turun 13.776 suara, Hanura turun 26.483 suara, Buruh turun 31.738 suara, Ummat turun 30.145 suara, PBB turun 35.700 suara, Garuda turun 39.092 suara, dan PKN berkurang 37.454 suara.
PSI merupakan satu-satunya partai yang mengalami kenaikan suara sebesar itu dalam enam hari terakhir. Lonjakan cukup besar juga didapatkan Partai Gelora yang raihan suaranya naik 332.016. Kenaikan raihan suara PSI dan Gelora lebih tinggi dibanding penambahan suara yang didapatkan partai-partai parlemen, termasuk PDIP yang merupakan peraih suara terbanyak.