REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Golongan lemak dan minyak hewani/nabati menjadi penyumbang terbesar sektor ekspor Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Januari 2024 yakni 100,01 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 1,5 triliun. Secara keseluruhan nilai ekspor asal Ranah Minang pada Januari 2024 mencapai 133,80 juta dolar AS atau setara Rp 2,1 triliun. Nilai ekspor itu turun 18,09 persen jika dibandingkan ekspor periode Desember 2023.
"Bila dilihat dari peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari 2024 tercatat 74,75 persen merupakan ekspor dari golongan lemak dan minyak hewan/nabati," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumbar Sugeng Arianto di Padang, Jumat (1/3/2024).
Selain minyak dan lemak, golongan berbagai produk karet dan barang dari karet juga menjadi penyumbang nilai ekspor Sumbar dengan sumbangan sebesar 8,87 juta dolar AS, atau setara Rp 139 miliar dan golongan sari bahan samak dan celup Rp 82 miliar.
Terkait tujuan ekspor, India menjadi negara dengan nilai ekspor tertinggi dibandingkan tujuan lainnya yakni 36,82 juta dolar AS atau sekitar Rp 578 miliar. Selanjutnya ekspor Sumbar dikirimkan ke Myanmar dengan nilai ekspor mencapai 32,07 juta dolar AS atau setara Rp 503 miliar.
"Komoditas utama yang diekspor ke India ialah minyak sawit. Sementara, ke Myanmar komoditas utama yang diekspor antara lain liquid fractions of palm oil dan refined oil," ujarnya.
Ekspor asal Sumbar ke India memiliki peran terbesar terhadap total ekspor provinsi tersebut yakni 27,52 persen. Selanjutnya ekspor ke Myanmar memberikan peran 23,97 persen, dan ekspor ke Bangladesh menyumbangkan angka 11,36 persen.