REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya mengajukan Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Namun, ia mengaku sudah berbicara panjang dengan RK untuk mengusulkannya maju di Pilkada Jawa Barat.
"Pak RK terkait dengan pilkada terutama Pilkada Jabar, saya tentu menginginkan beliau maju kembali di pilkada Jabar," ujar Ace di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi momentum Partai Golkar untuk meningkatkan suaranya di Jawa Barat untuk pemilihan umum (Pemilu) berikutnya. Apalagi RK merupakan mantan wali kota Bandung dan gubernur Jawa Barat.
"Alhamdulilah Partai Golkar di Jabar menjadi partai papan teratas sekarang dan harus disempurnakan kemenangan Partai Golkar ini dengan pemilihan kepala daerah di Jabar. Di mana Kang Emil kita harapkan bersedia kembali untuk menjadi calon kepala daerah di Provinsi Jawa Barat," ujar Ace.
Untuk sekarang, Partai Golkar menugaskan RK dan Ahmed Zaki untuk meningkatkan elektabilitasnya. Nantinya, angka tersebut akan menjadi pertimbangan pihaknya menunjuk satu nama.
"Golkar memberikan keleluasaan kepada keduanya untuk terus menaikkan elektabilitas masing-masing di antara mereka dan setelah itu Golkar akan melakukan survei terhadap dua nama tersebut," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.
Diketahui, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku memberikan surat rekomendasi kepada Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar Ridwan Kamil dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta.
Meski demikian, ia menyerahkan keputusan akhir pencalonan Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki tersebut pada hasil survei terakhir. "Tentu keputusan tergantung survei terakhir," ujarnya.
Selain mempertimbangkan hasil survei, penunjukan Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki akan dilakukan dalam forum khusus Partai Golkar yang akan diselenggarakan sesuai jadwal Pilkada mendatang.
"Akan dipilih dalam forum khusus sesuai jadwal pilkada nanti, kan kita belum dapat," kata Airlangga.