Senin 26 Feb 2024 23:30 WIB

Puluhan Pelajar di 2 Sekolah Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan

Sekitar 35 siswa dari 2 sekolah di Sukabumi mendapatkan pengobatan puskesmas.

Keracunan (ilustrasi). Sekitar 35 siswa dari 2 SD di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga keracunan jajanan sekolah.
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Keracunan (ilustrasi). Sekitar 35 siswa dari 2 SD di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga keracunan jajanan sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan pelajar dari dua sekolah diduga mengalami keracunan jajanan makanan ringan. Mereka berasal dari dua sekolah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yakni SDN Nangewer dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cisarua.

Informasi yang dihimpun dari pihak Puskesmas Sukabumi, jumlah pelajar SDN Nangewer yang diduga keracunan sebanyak 25 orang, sementara pelajar MI Cisarua 10 orang. "Seluruh pelajar yang mengalami keracunan sudah mendapatkan pengobatan dari pihak puskesmas. Kejadian keracunan ini saat hendak upacara bendera," kata Kepalan SDN Nangewer, Apendi, Senin (26/2/2024).

Baca Juga

Menurut dia, dugaan keracunan ini berawal saat para pelajar hendak melaksanakan upacara, namun tiba-tiba beberapa di antara mereka mengeluh pusing, mual, sakit perut hingga sesak napas. Para guru yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan. Tidak berselang lama satu per satu pelajar juga mengalami gejala yang sama sehingga totalnya mencapai 25 pelajar.

Setelah ditelusuri ternyata sebelum mengikuti upacara mereka terlebih dahulu jajan makanan ringan yang dijual pedagang keliling yang mangkal di depan sekolah. Makanan ringan itu harganya Rp 2 ribu dan rasanya pedas.

Tidak ingin terjadi sesuatu pada puluhan peserta didiknya, pihak sekolah langsung melarikan mereka ke Puskesmas Sukabumi. Ternyata tidak hanya dari SDN Nangewer yang pelajarnya mengalami keracunan, tetapi juga ada 10 pelajar MI Cisarua yang juga harus mendapatkan penanganan medis akibat mengalami keracunan setelah menyantap makanan ringan yang sama.

Atas kejadian ini, Apendi menegaskan pihaknya akan lebih memperketat pengawasan terhadap jajanan anak didiknya agar kejadian serupa tidak terulang. ​​​​​​​Selain itu, untuk penanganan kasus dugaan keracunan massal, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.

Kapolsek Sukabumi AKP Ujang Taan mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan dari pedagang keliling yang menjual jajanan tersebut. Polisi pun berkoordinasi dengan Puskesmas Sukabumi untuk mencari tahu penyebab keracunan massal ini.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement