REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik dari Unversitas Andalas, Asrinaldi, mengatakan jabatan sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dapat menjadi ajang pembelajaran bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selama kurang lebih delapan bulan ke depan.

Karena ada kemungkinan AHY, menurut Asrinaldi, mendapatkan jabatan lebih strategis dari pemerintahan baru Prabowo-Gibran sudah dilantik Oktober 2024 nanti. Sebelumnya, AHY sama sekali belum pernah menduduki jabatan sebagai menteri. 

"Ini bagian pembelajaran bagi AHY lebih dulu sebelum diberikan jabatan menteri yang lain," kata Asrinaldi, Rabu (21/2/2024).

Menurut Asrinaldi, penunjukan AHY menjadi Menteri ATR dan bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo bukanlah sesuatu hal yang mengejutkan. Ini, kata dia, adalah sebagai penghargaan terhadap Partai Demokrat yang telah berjuang bersama-sama memenangkan pasangan Prabowo-Gibran yang direstui Jokowi. 

Selain itu, lanjut Asrinaldi, Demokrat juga sudah beberapa kali berusaha mendekati Jokowi melalui pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu. Dan momen itu terjadi hari ini di mana menjadi momentum kembalinya Demokrat ke dalam kekuasaan. 

Semula Asrinaldi mendengar ada wacana menempatkan AHY menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga. Tapi jabatan itu dinilai kurang strategis untuk AHY yang merupakan Ketua Umum Partai. Hingga pada akhirnya, AHY mendapatkan efek domino dengan keluarnya Mahfud MD dari kabinet. Mahfud digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam dan kemudian posisi Menteri ATR/BPN diberikan kepada AHY. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024).

AHY dilantik menggantikan Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto setelah ia ditunjuk Jokowi menjadi Menko Polhukam menggantikan Mahfud MD. Pelantikan AHY dan Hadi digelar bersamaan di Istana Negara, Jakarta pada pukul 11.00 WIB.

Ikuti Whatsapp Channel Republika