REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan stok beras di Jatim dalam keadaan aman. Bulog Divisi Regional Jatim memiliki 40 gudang dan 13 cabang dengan stok beras mencapai hampir 135 ribu ton. Maka dari itu ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan khawatir terkait kebutuhan beras.
"Setelah kontrol di pasar, maka masyarakat tidak perlu khawatir. Kita sudah diskusi dan hitung bahwa jumlah (stok beras) tersebut insya Allah cukup hingga enam bulan ke depan," kata Adhy, Ahad (18/2/2024).
Kepada Bulog Jatim, Adhy berpesan ahar memastikan suplai beras di masyarakat mendekati atau sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia menyatakan, ketika stok beras melimpah, seharusnya harga beras di pasaran juga tidak tinggi.
"Ini yang harus disesuaikan oleh Bulog serta harus ter-suplai dengan baik. Baik di kios TPID, pasar tradisional hingga retail, dan pasar modern. Harapannya kalau stoknya banyak bisa mempengaruhi pasar bahwa harganya tidak tinggi," ujarnya.
Menjelang Ramadhan, Adhy mengatakan, Jatim mendapat keuntungan karena bertepatan dengan masa panen raya yang terjadi pada Maret, dan puncaknya pada April. Saat musim panen tiba, kata dia, sudah pasti stok beras berlimpah, baik di tingkat petani maupun di pasar. Mestinya, kata dia, harga beras akan stabil karena stoknya melimpah.
"Ini penting bagaimana mata rantai distribusi harus dikawal dan dipastikan agar tidak ada lonjakan tajam dari harga beras. Meskipun harga beras di Jatim baik medium dan premium terendah se-Pulau Jawa," ucapnya.
Saat ini, harga rata-raya beras premium di Jatim sebesar Rp 15.430 per kilogram dengan HET Rp 13.900 per kilogram. Adapun untuk beras medium harga rata-rayanya Rp 12.980 per kilogram dengan HET Rp 10.900 per kilogram.