REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menyebutkan, pemerintah daerah harus bisa mengamankan stok beras di Jakarta menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriyah.
"Ini yang mudah-mudahan pemerintah (pusat atau daerah) menjanjikan akan mengguyur beras, baik itu di DKI Jakarta ataupun di pasar dan PT Food Station Tjipinang Jaya," kata Diana di Embung Jagakarsa, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Diana berharap pemerintah dapat menjamin stok beras terutama bagi warga yang membuka usaha warung makan seperti warteg. "Mudah-mudahan bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi teman-teman terutama pedagang-pedagang, warteg," ujar Diana.
Selain itu, Diana menyebutkan, impor beras khususnya di Jakarta bukan hanya untuk kegiatan bantuan sosial (bansos) saja, tetapi juga untuk pasar dan minimarket sehingga masyarakat tidak kesulitan mencari pasokan beras. "Ya sebenarnya kita tidak dibatasi siapapun yang bisa menjual. Cuma karena sortir ini harganya tinggi, kalau harga tinggi kita mau menjual dengan yang tidak pantas harganya pasti pembeli juga tidak mau. Nah ini persoalannya," kata Diana.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan stok beras menjelang Ramadhan 1445 Hijriyah aman terutama untuk kualitas premium sehingga warga bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
"Target kita memang bagaimana warga mendapat beras-beras premium di pasar retail modern. Patut juga disampaikan, stok pangan Jakarta menjelang dan selama Ramadhan masih mencukupi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Suharini Eliawati di embuyng Jagakarsa, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.
Suharini menyebutkan, sebanyak 50 ribu dari 200 ribu ton beras komersial yang disiapkan Bulog dialokasikan khusus untuk DKI Jakarta. Beras tersebut tentunya untuk menguatkan pasokan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).