REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kelangkaan beras jenis medium terjadi di sejumlah pasar tradisional dan supermarket di wilayah Kota Bandung. Pedagang mengeluhkan kelangkaan beras sejak akhir Januari yang belum diketahui penyebabnya.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Kosambi Andri mengatakan kelangkaan beras medium terjadi sejak bulan Januari tahun 2024 lalu. Ia mengaku tiap membeli beras dari penggilingan di Ciparay Kabupaten Bandung hanya menerima sedikit.
"Sekarang diberi dari penggilingan tidak sesuai pesanan, dua pekan kemarin misal pesan 1 ton atau 1,5 ton dikasih cuma 5 kuintal," ucap Andri saat ditemui di Pasar Kosambi, Senin (12/2/2024).
Terakhir menerima beras, ia menuturkan pekan kemarin pada hari Kamis dan Jumat. Namun, stok yang diberikan dari pihak penggilingan beras masih tetap terbatas.
Dengan kondisi tersebut, Andri mengaku untuk sementara tidak menjual beras medium karena langka. Ia saat ini hanya menjual beras premium dan beras Pandanwangi.
"Medium sudah tidak ada, yang ada Premium dan Pandanwangi," kata dia.
Ia mengaku sempat menjual beras medium patah. Namun, konsumen dari kalangan keluarga dan rumah makan komplain apalagi harganya yang relatif tinggi yaitu Rp 16 ribu per kilogram.
Andri mengatakan kondisi stok dan harga beras saat ini relatif lebih parah dibandingkan dengan tahun lalu. "Premium Rp 18 ribu per kilogram harga normal Rp 16 ribu," kata dia.
Sementara itu, saat memantau stok beras di salah satu supermarket di Jalan Sunda, Kota Bandung, terlihat rak beras ukuran lima kilogram kosong. Rak-rak beras lainnya hanya berisi beras impor.
"Beras lokal kosong yang ada tinggal impor," ucap salah seorang karyawan supermarket.