Rabu 07 Feb 2024 14:59 WIB

Survei Populi: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Sampai 80 Persen

Sebanyak 12,7 persen responden sangat puas dan 67,3 persen puas.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Setpres
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei teranyar Populi Center menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia masih puas atas kinerja Presiden Jokowi. Hal ini kontras dengan terus bertambahnya jumlah universitas yang civitas academica-nya mengkritik keras Jokowi karena dinilai telah menyimpang dari nilai-nilai demokrasi.

Direktur Eksekutif Populi Center, Afrimadona mengatakan, total 80 persen responden puas atas kinerja Presiden Jokowi. Angka itu terdiri atas 12,7 persen responden sangat puas dan 67,3 persen puas.

Baca Juga

Adapun responden yang tidak puas sebanyak 18,4 persen, yang terdiri atas 16,1 persen sangat tidak puas dan 2,3 persen tidak puas. "Sisanya sebesar 1,6 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab," kata Afrimadona lewat siaran persnya, Rabu (7/2/2024).

Selain puas atas kinerja Jokowi, mayoritas responden atau 75,1 persen menilai demokrasi di Indonesia saat ini berjalan dengan baik. Adapun jumlah responden yang menilai demokrasi berjalan dengan buruk sebanyak 20,1 persen. Lalu, lima persen responden tidak menjawab karena tidak memahami pertanyaan soal demokrasi.

"Hal ini (75,1 persen responden menilai demokrasi berjalan baik) menjadi modal sosial yang sangat baik bagi Indonesia mengingat pelaksanaan pemilu sudah semakin dekat," kata Afrimadona.

Survei Populi Center ini dilaksanakan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.500 responden yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi dalam rentang waktu 27 Januari hingga 3 Februari 2024. Pada waktu bersamaan, sedang terjadi gelombang kritikan dari civitas academica kepada Jokowi.

Kritikan bermula dari civitas academica Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan membacakan petisi Bulaksumur pada 31 Januari 2024. Mereka menilai tindakan, sikap dan pernyataan Jokowi dan aparaturnya sepanjang proses Pilpres 2024 telah menyimpang dari nilai demokrasi. Mereka mendesak Jokowi yang merupakan alumni UGM itu untuk kembali pada koridor demokrasi.

Sejak civitas academica UGM mulai membuat pernyataan sikap tegas tersebut, guru besar hingga mahasiswa dari universitas lain mulai satu per satu menyatakan sikap serupa. Kini, total sudah ada belasan universitas yang civitas academica-nya mengingatkan Jokowi agar tak kebablasan.

Belasan itu di antaranya Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Andalas, dan Universitas Airlangga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement