Rabu 07 Feb 2024 09:32 WIB

Brawijaya Genomic Center Jadi Pusat Edukasi Pemeriksaan Gen

Layanan genomic center di Brawijaya Hospital Saharjo sudah dapat diakses pasien.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erik Purnama Putra
Peresmian Brawijaya Genomic Center di Brawijaya Hospital Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024).
Foto: Republika.co.id
Peresmian Brawijaya Genomic Center di Brawijaya Hospital Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Brawijaya Healthcare Group (Brawijaya Hospital & Clinic) menggandeng PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) untuk meresmikan Brawijaya Genomic Center di Brawijaya Hospital Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024). Lokasi tersebut akan menjadi pusat edukasi terkait pemeriksaan khusus, terutama pemeriksaan gen pasien.

Keputusan itu merupakan komitmen dari Brawijaya dan Prodia dalam meningkatkan mutu pelayanan dan kelengkapan pemeriksaan penunjang pengobatan personal bagi masyarakat. Analisis pemeriksaan genomik akan dilakukan hingga memperoleh hasil yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola kesehatan berdasarkan profil genomik masing-masing individu.

Untuk memperkenalkan Brawijaya Genomic Center, dilakukan serangkaian presentasi ilmiah dari para ahli dalam bidang genomik dengan menghadirkan Prof. dr Nugroho Kampono  dan dr Ida Gunawan. Peresmian Brawijaya Genomic Center dihadiri Direktur Utama Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr Chamim dan Presiden Direktur Brawijaya Healthcare Group, Amira Ganis.

"Realisasi peresmian Brawijaya Genomic Center merupakan pencapaian besar yang sudah menjadi cita-cita besar para founder," kata Chamim dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Menurut Chamim, layanan yang dibuka tersebut sudah dibuka sejak awal bulan ini. "Mulai tanggal 1 Februari 2024, layanan genomic center yang berada di Brawijaya Hospital Saharjo ini dapat diakses oleh masyarakat luas dan memberikan layanan konsultasi sebelum dan sesudah pemeriksaan genomik," ujarnya.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty menjelaskan, kerja sama yang dijalin kedua pihak untuk berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. "Kami menyadari akses terhadap informasi layanan kesehatan masih menjadi salah satu tantangan. Oleh karenanya, pendekatan melalui genomic center menjadi harapan kami untuk dapat menjawab kebutuhan pasien dan dokter," ucap Dewi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement