Senin 05 Feb 2024 20:59 WIB

Kawal Demokrasi, Unesa Sampaikan Pernyataan Sikap Bersama Guru Besar

Unesa ingatkan pemimpin harus dahulukan kepentingan rakyat dibandingkan kelompok

Rep: Dada/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sivitas akademika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengajak semua pihak mengawal proses pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 dengan aksi yang bertajuk
Foto: ANTARA/HO-Humas Unesa
Sivitas akademika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengajak semua pihak mengawal proses pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 dengan aksi yang bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Civitas akademika dan guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyampaikan pernyataan sikap dengan tema "Mengawal Demokrasi Menjaga NKRI" di Kampus Unesa Lidah Wetan, Surabaya, Senin (5/2/2024). Pernyataan sikap tersebut dibacakan langsung oleh Ketua Senat akademik Unesa, Prof. Setyo Yuwono.

Setyo mengawali pembacaan pernyataan sikap tersebut dengan mendorong semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan suasana kondusif demi terwujudnya demokrasi yang sehat, berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Semua elemen bangsa harus memberikan teladan yang benar dengan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan untuk suksesnya pemilihan umum 2024," kata Setyo Yuwono.

Setyo pun mengingatkan aparatur sipil negara, pejabat pemerintahan, TNI, dan Polri untuk menjaga netralitas dan tidak memihak pada Pemilu 2024. Ia juga meminta semua pihak untuk menghargai kebebasan akademik sebagai bagian dari otonomi kampus yang konstitusional, tanpa adanya tendensi kepentingan politik.

"Namun semata-mata untuk kepentingan peradaban dan nilai-nilai demokrasi," ujarnya.

Setyo juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberikan edukasi dan literasi politik kepada masyarakat. Tujuannya untuk menghindarkan diri dari informasi yang bersifat hoax dan ujaran kebencian, agar terwujud Pemilu 2024 yang jujur, adil, aman, dan damai. 

"Serta mengajak seluruh warga negara yang memiliki hak pilih untuk tidak golput. Demikian pernyataan sikap sebagai perwujudan tanggung jawab moral dalam menjaga demokrasi yang beradab," ucapnya.

Dosen Desain Grafis Unesa, Martadi mengatakan, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral dan tugas untuk menjaga persaudaraan di tengah dinamika politik menjelang Pemilu 2024. Jangan sampai, kata dia, Pemilu menimbulkan perpecahan. 

"Berbagai komponen yang memberikan pernyataan sikap pesan moral mengingatkan siapapun betapa pentingnya persatuan dan kesatuan, kemudian pemilu yang damai," kata dia.

Martadi menambahkan, suasana kebangsaan menjelang penyelenggaraan Pemilu 2024 berpotensi semakin memanas. Maka tugas civitas akademika untuk mengingatkan semua elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan persaudaraan.

"Tidak fokus kepada satu isu tertentu namun ke umum dan ke semua elemen," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement