Ahad 04 Feb 2024 13:46 WIB

BMKG Ingatkan Warga NTT Waspada Bencana karena Hujan Lebat

Warga tinggal di daerah tebing, harus evakuasi mandiri jika hujan berdurasi lama.

Warga melintasi banjir yang menggenangi permukiman di Kota Kupang, NTT, Rabu (23/2/2022). Hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa (22/2) hingga Rabu 23/2) tersebut mengakibatkan tanggul jebol dan sebanyak 84 rumah terendam banjir.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Warga melintasi banjir yang menggenangi permukiman di Kota Kupang, NTT, Rabu (23/2/2022). Hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa (22/2) hingga Rabu 23/2) tersebut mengakibatkan tanggul jebol dan sebanyak 84 rumah terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mewaspadai potensi bencana sebagai dampak dari hujan lebat dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

 

Baca Juga

"Waspadai bencana hidrometeorologi terkait hujan lebat yang diprakirakan terjadi empat hingga lima hari ke depan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek, Ahad (4/2/2024).

 

Ia menjelaskan adanya daerah pertemuan angin yang berasal dari Asia dan Samudera Hindia di wilayah NTT. Hal itu menyebabkan peningkatan potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.

 

Dampak dari cuaca ekstrem itu, yakni bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, serta atap bangunan dan fasilitas umum lain yang rusak. Sti pun mengingatkan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah antisipasi bencana.

 

Bagi warga yang tinggal di daerah tebing, ia berpesan untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila hujan dengan durasi panjang. "Karena harus waspada potensi longsor dan banjir bandang saat hujan durasinya panjang," kata dia.

 

Sementara itu bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah, Sti berpesan agar mewaspadai potensi pohon tumbang atau baliho rubuh karena angin kencang. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mencari tempat berteduh yang aman dari sambaran petir.

 

"Aktivitas melaut juga harus memperhatikan informasi maritim yang dikeluarkan BMKG," kata dia berpesan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement