Ahad 04 Feb 2024 00:04 WIB

Waspada, Potensi Ancaman Gunung Marapi Masih Tinggi

Erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar jika pasokan magma meningkat.

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Ahad (14/1/2023). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi pada pukul 06.21 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.300 meter dari atas puncak, disusul hujan abu bercampur air yang turun di sekitar kaki gunung.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Ahad (14/1/2023). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi pada pukul 06.21 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.300 meter dari atas puncak, disusul hujan abu bercampur air yang turun di sekitar kaki gunung.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat bahwa potensi ancaman Gunung Marapi masih tergolong tinggi. Gunung api itu terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.

"Aktivitas Gunung Marapi dinilai masih tinggi dengan sejumlah potensi ancaman," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Sabtu (3/2/2024).

Baca Juga

Hendra mengatakan apabila pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat, maka erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar. Ada potensi atau ancaman bahaya dari lontaran material vulkanik.

Tidak hanya itu, pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi gunung api tersebut. Sementara itu, untuk potensi sebaran abu vulkanik bisa menyebar lebih luas atau lebih jauh tergantung arah serta kecepatan angin.

Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak serta lereng Gunung Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur air hujan. Oleh karena itu, terdapat potensi bahaya banjir lahar dingin, terutama pada lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi.

Terakhir, hasil evaluasi PVMBG melaporkan terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti karbon dioksida atau zat asam arang (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), dan hidrogen sulfida (H2S) di area kawah/puncak Gunung Marapi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement