Sabtu 03 Feb 2024 10:35 WIB

Mengenal Aplikasi Sepakat di Cirebon, Apa Itu?

Data yang ada di aplikasi ini diharapkan bermanfaat dan tepat sasaran.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Setyanavidita livicansera
Gapura Alun-alun Pataraksa Kabupaten Cirebon, yang baru diresmikan pada 10 November 2023, tiba-tiba ambruk, Selasa (2/1/2024) malam.
Foto: Dok Republika
Gapura Alun-alun Pataraksa Kabupaten Cirebon, yang baru diresmikan pada 10 November 2023, tiba-tiba ambruk, Selasa (2/1/2024) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pj Sekda Kota Cirebon, Mohammad Arief Kurniawan, memimpin sosialisasi Aplikasi Sepakat (Sistem Perencanaan Penganggaran Pemantauan Evaluasi dan Analisis Kemiskinan Terpadu), di Gedung Setda Balai Kota Cirebon, Jumat (2/2/2024).

Sosialisasi tersebut dihadiri Koordinator Bidang Data dan Analisis Kemiskinan Bappenas, Widaryatmo dan jajaran kepala perangkat daerah Kota Cirebon. Arief mengatakan, Pemda Kota Cirebon siap menerapkan aplikasi Sepakat yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini, Bappenas.

Baca Juga

"Salah satu inovasi di era digitalisasi saat ini untuk menjawab beberapa persoalan perencanaan pembangunan daerah. Sehingga data yang ada di aplikasi ini nantinya bisa bermanfaat dan tepat sasaran, terutama di bidang pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, sosial," kata Arief.

Saat ini, secara teknis Pemda Kota Cirebon menunggu akses dari Bappenas untuk menggunakan aplikasi Sepakat. Untuk itu, seluruh kepala perangkat daerah diimbau untuk menyusun SOP terkait teknis dalam melakukan verifikasi dan validasi data. ‘’Semoga aplikasi Sepakat ini bisa kita manfaatkan dan memudahkan dalam menganalisis, melakukan perencanaan , memonitor dan evaluasi nanti,’’ tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Data dan Analisis Kemiskinan Bappenas, Widaryatmo mengatakan, aplikasi Sepakat digagas merujuk pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 31. Yakni, perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Nama aplikasinya 'Sepakat' agar kita semua sepakat memiliki satu data yang sama se-Indonesia. Tidak ada lagi perbedaan-perbedaan data  di antara lembaga pemerintahan, baik di tingkat daerah, provinsi maupun nasional," harapnya.

Untuk diketahui, Sepakat adalah aplikasi berbasis laman untuk membantu proses perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi dalam rangka pengurangan kemiskinan secara cepat dan akurat. Sepakat menggunakan pendekatan berbasis bukti (evidence based approach) untuk proses perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan di daerah. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement