Kamis 25 Jan 2024 12:30 WIB

Harga Cabai untuk Tingkat Petani di Daerah Ini Tiba-Tiba Turun Drastis dalam Sepekan

Penyebabnya telah diketahui tapi tak mudah diatasi.

Cabai (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Cabai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BONE BOLANGO -- Harga cabai rawit jenis Samia di tingkat petani dan pasar tradisional di Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo turun drastis karena stok tersedia dan permintaan normal.

Untuk tingkat petani pada akhir bulan Desember tahun 2023 hingga awal Januari 2024 mencapai Rp100 ribu/kg, dan pada pekan kedua Januari 2024 turun menjadi Rp20 ribu hingga Rp25 ribu/kg.

Baca Juga

"Sudah turun, harga di kebun saya sekarang Rp25 ribu/kg," ucap Yunus salah seorang petani cabai rawit organik di Desa Bulontala Timur, Kabupaten Bone Bolango, Kamis.

Ia menjelaskan, pada bulan Desember yang lalu memang permintaan sangat tinggi, bahkan bukan hanya dari lokal Gorontalo tapi dari luar daerah seperti Sulawesi Utara.

Namun kata Yunus, cabai rawit dari lahan miliknya selalu habis untuk permintaan lokal saja. Saat ini harga cabai turun karena permintaan yang kembali normal dan tersedianya stok hasil panen petani.

Salah seorang warga Winda berharap, harga cabai rawit tidak akan naik lagi, apalagi menjelang bulan Ramadhan nanti.

"Semoga tidak naik lagi ya, kalaupun naik semoga tetap harga yang bisa dijangkau, sehingga bumbu masakan yang selalu harus tersedia dalam setiap masakan kami tetap ada," harap Winda.

Cabai rawit merupakan salah satu bumbu masak yang selalu dikonsumsi oleh masyarakat Gorontalo, bahkan cabai rawit produksi Gorontalo menjadi primadona hingga ke luar daerah, salah satunya Sulawesi Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement