REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama 23 tahun warga Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami krisis air bersih. Kini, bantuan satu unit fasilitas sumur bor yang dilengkapi dengan tenaga surya pemberian PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) telah berfungsi.

Melalui program Air Bersih Kita, fasilitas sumur bor tersebut dapat digunakan oleh warga RT 20 dan 021, Desa Humusu Wini yang membantu sebanyak 50 kepala keluarga (KK). Dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sumur bor tersebut dapat menghasilkan sekitar 6.000-12 ribu liter air per harinya.

Bupati Timor Tengah Utara, Juandi David menjelaskan, pasokan itu mampu memenuhi rata-rata kebutuhan semua KK di Desa Humusu Wini. Dia pun senang bisa meresmikan program yang dibutuhkan masyarakat tersebut.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh PT SMI dan Yayasan Bantu Indonesia Bersama, semoga program ini dapat menginspirasi lebih banyak orang lagi untuk memberikan bantuan kepada desa-desa lain di Nusa Tenggara Timur yang juga membutuhkan," ujar Juandi dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Menurut Juandi, sebelumnya, untuk memperoleh air bersih, warga RT 20 dan 21, Desa Humusu Wini, harus menempuh perjalanan sekitar dua kilometer (km). Mereka membawa beberapa jerigen kosong dan menggunakan gerobak untuk mengangkut air ke rumah. Beruntung, kini masalah itu sudah tertangani.

Peresmian bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) tersebut dihadiri oleh perwakilan PT SMI Muhamad Sapuri, Camat Insana Utara Kristanto Akoit, serta perwakilan Yayasan Bantu Indonesia Bersama (YBIB) Chicca Ervika dan Morenza Belitonito.

Muhamad Sapuri pun senang bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran. "Setiap tahunnya, PT SMI memberikan dana bantuan TJSL untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti di Desa Humusu Wini yang membutuhkan akses air bersih," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika