Rabu 23 Oct 2024 11:38 WIB

BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang di Sejumlah Kawasan Pesisir Akibat Badai Trami

Badai tropis Trami yang dalam beberapa jam terakhir terpantau di laut Filipina.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi hembusan angin kencang lebih dari 25 knot atau 46,3 kilometer di sejumlah kawan pesisir Indonesia. Penyebanya adalah badai tropis Trami yang dalam beberapa jam terakhir terpantau berada di laut Filipina.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming Saepudin dalam keterangan di Jakarta, Rabu (23/10/2024), memaparkan bahwa potensi angin kencang ini diprakirakan menyasar kawasan pesisir timur Kalimantan Utara, pesisir timur Kalimantan Timur, selat Makassar bagian utara, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. Potensi angin kencang di wilayah tersebut menurut tim BMKG berpotensi berlangsung dalam beberapa jam ke depan atau setidaknya hingga pukul 00:00 WIB dini hari nanti.

Baca Juga

Menurutnya, kondisi itu terjadi karena pengaruh dari kecepatan angin maksimum badai tropis Trami yang meningkat dalam kategori II dan bergerak dari arah barat laut menjauhi Indonesia. Adapun siklon tropis Trami itu sejak Selasa (22/10/2024) dini hari terpantau di Laut Filipina, tepatnya di sekitar 14,5 derajat Lintang Utara - 126,0 derajat Bujur Timur (sekitar 1.240 kilometer sebelah utara Tahuna) dengan kecepatan angin maksimum 74 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 990 hPa bergerak ke arah barat laut.

Dalam waktu yang bersamaan, tim BMKG juga mengingatkan pelayaran kapal untuk meningkatkan kewaspadaan dampak tidak langsung berupa gelombang laut yang tinggi hingga 1,25 meter - 4 meter di Indonesia akibat siklon Trami. Gelombang laut yang tinggi 1,25 - 2,5 meter menyasar kawasan Selat Makassar bagian utara, laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro hingga Bitung, Laut Maluku, Perairan barat dan utara Halmahera, Laut Halmahera.

Sementara untuk tinggi gelombang 2,5 meter - 4 meter diperkirakan akan menyasar kawasan Samudera Pasifik utara Papua Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement