Selasa 16 Jan 2024 14:08 WIB

Maruarar Keluar dari PDIP dan Memori Kemeja Putih Saat Batal Jadi Menteri Jokowi

Keluarnya Maruarar Sirait dinilai sebagai akumulasi kekecewaan terhadap PDIP.

Maruarar Sirait
Foto:

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, mengatakan setelah keluar dari PDIP, Ara diyakini akan merapatkan barisan lagi kepada Presiden Jokowi. Di mana Ara akan bergabung dengan rekannya yang dulu bersama di PDIP, Budiman Sudjatmiko dan Effendi Simbolon yang sudah lebih dahulu mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, yang disebut-sebut sebagai pasangan yang direstui Jokowi.

"Mereka yang kritis seolah terpinggirkan. Bahkan, hengkangnya Maruarar yang mengikuti langkah politik Budiman Sujatmiko, seolah mengonfirmasi bahwa hal itu dikonfirmasi oleh resistensi yang cukup kuat dari elite PDIP pada Budiman dan Maruarar," kata Khoirul.

Khoirul menilai, keputusan mundur dari Maruarar Sirait merupakan sebuah pukulan telak bagi PDIP. Khoirul menyebut selama ini, Maruarar tidak hanya menjadi simbol politisi muda PDIP yang cerdas, tetapi juga simbol regenerasi ideologis. Karena selain kader, politikus yang akrab disapa Ara itu juga putra politisi senior PDIP Sabam Sirait yang notabene loyalis Megawati dan ideolog partai. 

"Mundurnya Maruarar Sirait menjadi pukulan telak bagi PDIP.  Mundurnya Maruarar menegaskan terjadinya faksionalisme di internal kekuatan politik PDIP," kata Khoirul. 

Pakar politik dari Universitas Paramadina itu menyarankan agar migrasi simpul-simpul kekuatan politik tidak berlanjut, PDIP harus segera mengonsolidasikan kembali kekuatan kader-kadernya, agar tidak mencair karena alasan pragmatisme dan oportunisme. 

 

"Jika migrasi politisi muda PDIP ke gerbong Prabowo-Gibran semakin tidak terbendung, ini akan semakin memantik 'perang bubat' antara Jokowi dan PDIP ke depan," kata Khoirul menambahkan.

 

photo
Komik Si Calus : Nazar - (Republika/Daan Yahya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement