REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatra Utara, menyatakan telah melayani sebanyak 399 ribu penumpang pada liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. "Terjadi pergerakan penumpang berjumlah 399 ribu orang periode Natal dan tahun baru," ucap Director of Operation and Services PT Angkasa Pura Aviasi Heriyanto Wibowo di Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (8/1/2024).
Namun, lanjut dia, pihaknya menyebut bahwa jumlah penumpang ini mengalami penurunan sebesar empat persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pelaksanaan angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Bandar Udara Internasional Kualanamu terjadi selama 18 hari terhitung pada 18 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024.
Bandar Udara Internasional Kualanamu telah membuka posko pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 berkolaborasi dengan pemangku kepentingan guna memastikan kelancaran operasional serta pelayanan. "Sementara untuk jumlah penerbangan 3.038 penerbangan atau mengalami penurunan sekitar sembilan persen," katanya.
Pihaknya juga mencatat selama periode angkutan Natal dan tahun baru sejumlah maskapai telah menambah sebanyak 217 penerbangan ekstra. "Untuk periode angkutan Natal dan tahun baru ini didominasi penumpang dari Jakarta, Batam dan Pekanbaru. Sedangkan rute internasional didominasi Kuala Lumpur, Penang dan Singapura," ungkap Heriyanto.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pekan lalu mencatat pergerakan masyarakat selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mencapai 126 juta orang yang keluar provinsi maupun di dalam provinsi. Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan Kemenhub menjalin kerja sama dengan operator telekomunikasi untuk melihat jumlah pergerakan masyarakat selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Angka tersebut berdasarkan resume hasil positioning mobile data (PMD) yang dilakukan dari 16 Desember 2023-1 Januari 2024. Menurut dia, hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan prediksi pergerakan masyarakat dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub yang mencapai 107 juta orang.
"Kami akan terus melakukan upaya yang lebih akurat terkait dengan pergerakan masyarakat dari satu titik ke titik lainnya agar bisa dilakukan penanganan yang lebih baik," tutur Budi.