Sabtu 06 Jan 2024 15:17 WIB

Tahun Baru, Yogyakarta Catat Ratusan Ribu Lebih Pergerakan Wisatawan

Ada peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) selama libur Nataru.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Setyanavidita livicansera
Pengendara terjebak macet di jalan menuju kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Ahad (24/12/2023). Libur Nataru 2023 kawasan wisata Malioboro menjadi tujuan akhir wisatawan di Yogyakarta. Imbasnya jalan akses menuju kawasan Malioboro padat merayap. Mayoritas lalu-lintas didominasi oleh kendaraan pribadi.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pengendara terjebak macet di jalan menuju kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Ahad (24/12/2023). Libur Nataru 2023 kawasan wisata Malioboro menjadi tujuan akhir wisatawan di Yogyakarta. Imbasnya jalan akses menuju kawasan Malioboro padat merayap. Mayoritas lalu-lintas didominasi oleh kendaraan pribadi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aktivitas masyarakat dan wisatawan di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 berjalan dengan baik di Kota Yogyakarta. Bahkan, Kota Gudeg tersebut kebanjiran wisatawan dari periode 16 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, selama periode tersebut setidaknya pergerakan wisatawan mencapai ratusan ribu orang untuk menghabiskan libur Nataru.

Baca Juga

Terutama pada saat perayaan malam pergantian Tahun Baru 2024, dimana beberapa titik di Kota Yogyakarta dipenuhi wisatawan. Mulai dari kawasan Tugu Pal Putih, Jalan Malioboro, hingga kawasan Titik Nol Kilometer.

"Khusus Nataru di Kota Yogyakarta kita sudah membukukan sebanyak 581.293 (wisatawan yang masuk) dalam kurun waktu 16 Desember (2023) sampai dengan 1 Januari (2024), tidak sampai satu bulan penuh," kata Wahyu di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (5/1/2024).

Sedangkan, secara total jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta selama 2023 mencapai jutaan yakni 7.249.803 orang. Jumlah tersebut dikatakan Wahyu menunjukkan Kota Yogyakarta masih menjadi salah satu destinasi favorit di Indonesia untuk dikunjungi wisatawan.

"Pemkot Yogya sudah berhasil menyelenggarakan gelaran akbar akhir tahun libur Nataru, momen dimana Kota Yogya kerawuhan banyak tamu yaitu wisatawan yang ingin memanfaatkan momen Nataru untuk berlibur di Kota Yogyakarta," jelas Wahyu.

Sejak 2023, Pemkot Yogyakarta melaksanakan transformasi dalam sektor pariwisata dimana lebih mengutamakan quality tourism dibandingkan quantity tourism. Dikatakan Wahyu bahwa pelaksanaannya juga sudah on the track melihat belanja wisatawan dan lama tinggal wisatawan naik signifikan. "Jadi sekarang kita akan mencoba mewujudkan quality tourism tersebut," ungkapnya.

Dijelaskan Wahyu bahwa indikasi dari quality tourism ini sudah terlihat dengan belanja wisatawan selama libur Nataru 2024 mencapai Rp 2,2 juta. Sedangkan, secara rata-rata di 2023 angka belanja wisatawan ini mencapai Rp 2,1 juta.

"Angka ini meningkat cukup drastis dari 2022 kemarin yang masih di bawah Rp 2 juta," jelas Wahyu. Selain itu, lama menginap wisatawan selama Nataru 2024 juga menembus angka 2,2 hari. Untuk rata-rata di 2023, capaian lama menginap wisatawan di Kota Yogyakarta mencapai 1,86 hari.

Begitu pun dengan tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Yogyakarta yang meningkat signifikan. Di ring satu, kata Wahyu, okupansi hotel bahkan mencapai 100 persen, dan di luar ring satu rata-rata okupansi hotel mencapai sekitar 90 persen.

"Alhamdulillah atas bantuan teman-teman OPD yang ada melakukan fungsinya dengan baik, berapa target yang ditetapkan Pemkot Yogya tidak hanya tercapai, tapi terlampaui. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman kepala OPD, masyarakat, Pak Pj Wali Kota, media dan dikuatkan dengan fakta dilapangan bahwa di Nataru kemarin kita dipenuhi dengan wisatawan yang merayakan di titik-titik tertentu di Kota Yogya," ungkap Wahyu.

Tidak hanya Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul juga mengaku kebanjiran wisatawan selama libur Nataru 2024. Hal ini bahkan berdampak signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Bantul dari sektor pariwisata.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul menyebut ada peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Setidaknya, PAD yang didapatkan Bantul mencapai lebih dari Rp 2 miliar selama Nataru.

Pendapatan tersebut hanya dari sektor pariwisata. Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinpar Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, PAD tersebut didapatkan pada 22-31 Desember 2023.

Markus merinci bahwa PAD yang didapat pada 31 Desember 2023 sebesar Rp 336.905.750. Sedangkan, selebihnya merupakan kalkulasi dari 22-31 Desember. "PAD pada libur Nataru 22-31 Desember 2023 mencapai total Rp 2.076.536.750," kata Markus kepada Republika belum lama ini.

Sementara, total PAD selama 2023 yang didapatkan Kabupaten Bantul dari sektor pariwisata yakni sebesar Rp 26.283.785.500. Disampaikan Markus bahwa total PAD selama 2023 tersebut sudah hampir mencapai target.

"Target PAD selama 2023 sebesar Rp 26.513.473.000, sehingga tercapai 99,1 persen PAD dari target yang ditetapkan," ungkapnya. PAD tersebut didapatkan menyusul meningkatnya wisatawan yang melakukan aktivitas wisata di Kabupaten Bantul selama Nataru. Setidaknya, jumlah wisatawan yang berwisata ke Bantul selama Nataru mencapai 213.429 orang.

"Jumlah wisatawan itu dari tanggal 22-31 Desember 2023," jelasnya. Dijelaskan Markus, jumlah wisatawan khusus untuk tanggal 31 Desember mencapai 34.863 orang.

Jumlah ini sebagian besarnya berkunjung ke Pantai Parangtritis, dimana pantai ini menjadi tempat favorit kunjungan wisatawan di Kabupaten Bantul. "Yang ke Pantai Parangtritis sebanyak 29.643 orang, sedangkan 5.002 orang lainnya berkunjung ke pantai wilayah barat," ucap Markus.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement