Jumat 05 Jan 2024 22:30 WIB

Petani Badui Panen Durian Lagi, Ekonomi Warga Ikut Terangkat

Panen tanaman buah durian dipastikan berlangsung sampai Maret 2024 mendatang.

Warga Suku Baduy Luar memilah buah durian yang akan dijualnya di Desa Kenekes, Lebak, Banten, Rabu (20/1/2021).
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Warga Suku Baduy Luar memilah buah durian yang akan dijualnya di Desa Kenekes, Lebak, Banten, Rabu (20/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Petani Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten kembali panen buah durian, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga masyarakat adat.

"Produksi buah durian 2023 sebanyak tiga kali panen dan terakhir November lalu," kata Santa (55 tahun), seorang petani Badui di Lebak, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Panen tanaman buah durian dipastikan berlangsung sampai Maret 2024 mendatang.

Selama ini, perkebunan buah durian hampir semua petani Badui mengembangkanya di lahan tanah hak ulayat adat, sebab masyarakat adat melarang melakukan penebangan pohon. Karena itu, perkebunan buah durian lokal menjadi andalan ekonomi masyarakat adat Badui Luar maupun Badui Dalam.

Kehidupan masyarakat Badui relatif baik dan sejahtera saat memasuki musim buah durian lokal. Produksi panen buah durian itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat adat Badui mulai petani, tengkulak, buruh pemetik, buruh panggul dan pedagang eceran.

Mereka menjual buah durian eceran itu mulai Rp 30 ribu sampai Rp 100 ribu per buah. "Kami panen durian awal tahun ini menghasilkan pendapatan ekonomi Rp 100 juta dari 20 pohon dengan sistem penjualan borongan ke tengkulak rata-rata Rp 5 juta/pohon," kata Santa.

Begitu juga petani Badui lainnya, Sangsang (50 tahun) mengaku dirinya panen durian pertengahan Januari 2024 sebanyak 15 pohon dan sudah dibeli oleh tengkulak yang juga warga Badui. "Kita dari 15 pohon durian itu mendapatkan Rp 75 juta dengan harga Rp 5 juta per pohon," kata Sangsang menjelaskan.

Jamal (50 tahun), seorang pedagang durian di pemukiman Badui mengatakan dirinya menjual buah durian di rumah dan kebanyakan pembelinya wisatawan yang datang ke sini. Bahkan, sejak sepekan terakhir ini bisa menjual sekitar 350 buah dengan menghasilkan uang Rp 8,5 juta per hari.

"Kami menjual durian itu kebanyakan pembelinya wisatawan yang menjadi pelanggan jika musim durian," kata Jamal.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement