REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka masih merawat tiga orang penumpang korban dari tabrakan antarkereta api Turangga dengan Kereta Api lokal Padalarang-Cicalengka, Jumat (5/1/2024). Mereka pun telah menerima tiga jenazah korban yang tewas.
Humas RSUD Cicalengka Nina Nurjanah mengatakan total tiga jenazah sudah diterima rumah sakit. Mereka yaitu masinis Julian, asisten masinis Ponisan dan pramugara Andrian. "Sampai saat ini tiga orang (jenazah)," ucap dia ditemui di RSUD Cicalengka, Jumat (5/1/2024).
Ia melanjutkan korban luka ringan yang dirawat sebanyak 20 orang. Namun, yang tersisa hanya tiga orang yang masih dirawat di rumah sakit.
"Masih perawatan dan ada yang dirujuk. Korban yang dirujuk alami luka di daerah muka dan kepala perlu penanganan. Operasi palstik mungkin," kata dia.
Ia mengatakan salah satu pegawai RSUD Cicalengka pun menjadi korban kecelakaan.
Salah seorang penumpang Diki Ramdani mengaku mendengar suara yang sangat keras saat peristiwa terjadi. Ia pun langsung tak sadarkan diri setelah kejadian terjadi.
"Suara keras pasti ada, setelah itu saya nggak inget apa-apa. Pas kejadian blank, nggak sadar," kata dia.
Seperti diketahui, Kereta Api Turangga bertabrakan atau adu bagong dengan Kereta Api lokal Bandung Raya, Jumat (5/1/2024) di petak jalan Stasiun Cicalengka-Stasiun Haurpugur. Empat orang menjadi korban meninggal dalam peristiwa tersebut yaitu Julian Dwi Setiyono masinis dan Ponisan asisten masinis kereta api lokal Bandung Raya.
Selanjutnya, Andrian pramugara Kereta Api Turangga dan Enjang petugas keamanan kereta api lokal Bandung Raya. Tiga orang berhasil dievakuasi dan satu orang lainnya yaitu Enjang masih dalam proses evakuasi di rumah sakit.