Rabu 03 Jan 2024 11:30 WIB

JK Akui Tetap Bersahabat dengan Rizal Ramli Meski Sering Beda Pendapat

JK menyebut Rizal Ramli konsisten dengan sikap kritisnya selama puluhan tahun.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Mantan Wapres Jusuf Kalla usai melayat Rizal Ramli di rumah duka di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2024)
Foto: Republika/Febrian Fachri
Mantan Wapres Jusuf Kalla usai melayat Rizal Ramli di rumah duka di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), melayat ke rumah duka almarhum Rizal Ramli di kawasan Bangka, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2024). JK mengaku selama ini selalu menganggap Rizal sebagai seorang sahabat.

Meskipun, ia mengakui, selama bersahabat kerap diwarnai perbedaan pendapat yang begitu tajam. Yakni, selama JK dua periode menjadi wakil presiden, Rizal Ramli kerap melayangkan kritik tajam kepadanya.

Baca Juga

Bahkan dalam berbagai podcast, Rizal menyebut JK orang yang menghalangi dirinya menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu era pemerintahan SBY-JK.

“Selama pemerintahan saya sering beda pendapat dan tajam dengan Rizal. Tapi kita tetap bersahabat walau kadang bertentangan. Beliau terima itu dan saya terima,” kata JK usai melayat Rizal Ramli, Rabu (3/1/2024).

Dengan kepulangan Rizal ke rahmatullah, JK mengaku merasa kehilangan. Menurut JK, Rizal adalah sosok yang pemikir dan konsisten dengan sikap kritisnya selama puluhan tahun.

“Kita sering berdiskusi. Dulu dia menggantikan saya sebagai Ketua Bulog (tahun 2000). Kita sering berdiskusi tentang pangan dan lainnya,” ujar JK.

Rizal Ramli tutup usia pada Selasa (2/1/2024) malam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat. Rizal wafat dalam usia 69 tahun.

Rizal Ramli adalah salah satu ekonom senior yang dimiliki Indonesia. Kiprahnya di pemerintahan sudah sejak 2000 ketika dipercaya Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk membenahi Badan Urusan Logistik (Bulog).

Di era pemerintahan Presiden Jokowi, pada 2015, dia pernah dipercaya sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia. Namun posisinya itu tak bertahan lama karena pada 2016, presiden melakukan perombakan kabinet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement