REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi tiga kali dalam sehari, pada Ahad (31/12/2023). Gempa bumi yang terjadi berkekuatan mulai magnitudo 4,1 sekitar pukul 14.35 WIB, disusul magnitudo 3,4 sekitar pukul 15.58 WIB, dan yang terakhir magnitudo 4,8 sekitar pukul 20.34 WIB.
Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, sejumlah bangunan di Babakan Hurip Sumedang mengalami retak dan runtuh. Sedangkan, bangunan RSUD Sumedang mengalami retak-retak.
Akibatnya, pasien yang tengah dirawat inap terpaksa dikeluarkan dari gedung mencegah gempa susulan. Dampak dari gempa bumi tiga kali yaitu dua ruangan rawat inap mengalami retak-retak di bagian dinding dan atap.
Terdiri dari ruangan Tanjung di lantai 5 mengalami retakan dinding dan Atap plafon serta ruang Tulip di lantai tujuh mengalami retakan pada dinding pintu ruangan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengimbau seluruh petugas RSUD Sumedang untuk tetap waspada dan keluar dari tangga darurat. Tim sedang mengasesmen lokasi titik gempa.
"Mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumedang agar tetap tenang dan waspada," kata dia dikutip dari laman Instagram BPBD Kabupaten Sumedang, Ahad (31/12/2023).
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan gempa bumi yang terjadi di Sumedang akibat sesar aktif di wilayah setempat. Ia mengimbau masyarakat tetap tenang. "Hingga pukul 20.58 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi yang dirasakan di wilayah ini," kata dia.