Kamis 28 Dec 2023 12:57 WIB

Gempa Pangandaran Disebut tak Pengaruhi Aktivitas Wisatawan

Gempa bumi Pangandaran memiliki mekanisme pergerakan geser naik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus raharjo
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang di wilayah selatan Jawa Barat, pada Kamis (28/12/2023) pukul 05.43.55 WIB. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi itu berlokasi di laut pada jarak 94 kilometer arah Barat Daya Kabupaten Pangandaran, pada kedalaman 41 kilometer.

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan, aktivitas wisatawan, khususnya di Pantai Timur Pangandaran, tetap normal pascagempa pada Kamis pagi. Menurut dia, pengunjung tetap melaksanakan aktivitas di sekitar pantai. 

Baca Juga

"Saat ini situasi di Pangandaran, khususnya Pantai Timur, dalam keadaan normal," kata dia, Kamis (28/12/2023).

Ia menyebutkan, kondisi air laut juga dalam keadaan tenang. Angin dan gelombang juga masih dalam keadaan normal. Sementara itu, salah satu petugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Alinda, mengatakan kunjungan wisatawan di Pantai Pangandaran terpantau tetap ramai, aman, dan terkendali, hingga pada sekitar pukul 07.00 WIB.

Ia juga tetap mengimbau wisatawan tetep hati-hati dan tidak berenang di tempat yang dilarang. "Pangandaran aman," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran dalam Lempeng Eurasia (intraplate earthquake). Dari hasil analisis mekanisme sumber, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser-naik (oblique-thrusting fault).

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas IV MMI, daerah Cilacap, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur, Pangandaran dengan skala intensitas III MMI, dan daerah Bandung, Bogor dengan skala intensitas II-III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono melalui keterangan tertulis.

 

Ia menambahkan, hingga pukul 06.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kendati demikian, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement