Selasa 12 Dec 2023 23:28 WIB

Perekonomian Priangan Timur Diprakirakan Tetap Tumbuh Positif pada 2024

Perekonomian Priangan Timur sepanjang 2023 ditopang oleh kinerja positif.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya menggelar pertemuan dengan pimpinan pemerintah daerah di wilayah Priangan Timur pada Selasa (12/12/2023). Dalam pertemuan itu, dilakukan pembahasan terkait prospek perekonomian Priangan Timur pada 2024.

Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Aswin Kosotali mengatakan, capaian perekonomian Priangan Timur yang kuat dan resisten sepanjang 2023 di tengah berbagai tekanan eksternal. Stabilitas perekonomian yang tetap terjaga, sejalan dengan inflasi Kota Tasikmalaya sebagai sister city yang hingga November 2023 tercatat rendah dan terkendali, yaitu sebesar 3,11 persen (yoy) dan 2,57 persen (ytd), sesuai sasaran target inflasi sebesar 3±1 persen.

Baca Juga

"Diprakirakan perekonomian di Priangan Timur akan tetap tumbuh positif di kisaran angka 4,80-5,20 persen (yoy)," kata dia, Selasa (12/12/2023).

Perekonomian Priangan Timur sepanjang 2023 ditopang oleh kinerja positif berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah terciptanya stabilitas harga berkat upaya pengendalian inflasi, digitalisasi produksi, pemasaran, dan transaksi pembayaran, optimisme investor terhadap potensi ekonomi Priangan Timur, dukungan fiskal daerah, serta besarnya potensi sektor ekonomi yang berorientasi pada budaya dan sumber daya lokal.

Kendati demikian, Aswin mengingatkan, perekonomian Priangan Timur masih dihadapkan dengan berbagai tantangan global maupun domestik pada 2024. Ia mencontohkan, perlambatan ekonomi dan tingginya inflasi global serta perubahan iklim dan tekanan geopolitik menjadi tantangan tersendiri. 

Selain itu, belum optimalnya hilirisasi sumber daya alam dan investasi di Priangan Timur, sikap pelaku usaha dengan adanya pemilu, serta pemanfaatan alokasi penggunaan APBD untuk belanja produktif, juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Namun, menurut dia, Priangan Timur memiliki peluang akselerasi ekonomi melalui kuatnya permintaan domestik seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat dan pemilu 2024.

Ia menambahkan, besarnya potensi sumber daya alam di Priangan Timur, digitalisasi dan ekonomi kreatif, serta migrasi usaha informal ke formal untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah, merupakan potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Sinergi dan kolaborasi dalam memperkuat ketahanan dan resiliensi ekonomi menjadi kunci untuk mengatasi dampak dari berbagai tantangan tersebut," kata Aswin.

BI Tasikmalaya juga memberikan tujuh rekomendasi kebijakan dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Priangan Timur. Pertama, reformasi dan transformasi melalui pemberian insentif, local taxing power, dan easy doing business untuk meningkatkan daya tarik investasi. 

Rekomendasi kedua, pendidikan vokasi untuk mendukung perbaikan dan pemerataan kualitas SDM dan tenaga kerja. Ketiga, menjaga stabilitas harga melalui sinergi TPID se-Priangan Timur dengan strategi 4K dan harmonisasi GNPIP. Keempat, mendorong ekonomi kreatif sebagai sumber ekonomi baru seperti sektor digital (art, advertising, animation), wastra, kriya, dan pariwisata. 

Selain itu, rekomendasi kelima, melakukan hilirisasi sumber daya alam di wilayah Priangan Timur untuk membangun integrated supply chain melalui digitalisasi, pengembangan UMKM, dan sinergi sektor pertanian dan industri pengolahan. Keenam, refocusing APBD pada sektor yang memiliki multiplier effect terhadap perekonomian, tenaga kerja, dan kesejahteraan masyarakat. Terakhir, melaksanakan pengembangan ekosistem ekonomi digital. 

"Melalui berbagai rekomendasi kebijakan tersebut, kami memprakirakan perekonomian Priangan Timur di tahun 2024 berpotensi tetap tumbuh positif," kata Aswin. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan, saat ini bahan pangan menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerahnya. Beberapa komoditas yang dianggap memengaruhi inflasi adalah cabai dan bawang. 

"Upaya yang kami lakukan adalah program Setaman Cinta. Ini akan terus kita pertahankan. Karena ini hal yang bisa dilakukan di Kota Tasikmalaya dengan lahan pertanian yang terbatas," kata Ivan.

Menurut dia, melalui program Setaman Cinta, warga diajak menanam kebutuhan pokok seperti cabai dan bawang di pekarangan rumah. Itu dinilai dapat mencegah inflasi ketika harga komoditas itu mengalami kenaikan.

"Ini sudah mulai berdampak baik dan akan terus dipertahankan. Mudah-mudahan dengan itu, inflasi bisa dikendalikan.

Selain itu, Ivan mengatakan, pihaknya akan terus mendorong kerja sama antardaerah. Dengan karaktersitik daerah yang berbeda di Priangan Timur, keunggulan masing-masing daerah dapat dimanfaatkan melalui kerja sama antardaerah. 

"Mungkin bisa saling memperkuat dulu di Priangan Timur," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement