Sabtu 01 Mar 2025 17:31 WIB

Sukatani Ceritakan Mengapa Tolak Tawaran Jenderal Sigit untuk Jadi Duta Polri

Sukatani mengakui bahwa mereka mengalami intimidasi dari kepolisian.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Lirik lagu Sukatani Band. Sukatani mengakui bahwa mereka mengalami intimidasi dari kepolisian.
Foto: Infografis Republika
Lirik lagu Sukatani Band. Sukatani mengakui bahwa mereka mengalami intimidasi dari kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani, akhirnya buka suara soal mengapa menerbitkan video permohonan maaf kepada Polri terkait lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar". Sukatani mengakui bahwa mereka mengalami intimidasi dari kepolisian.

"Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar' kami unggah melalui media sosial. Kejadian tersebut membuat kami mengalami berbagai kerugian baik secara materiil maupun nonmateriil," kata Sukatani lewat unggahan di akun Instagram-nya, Sabtu (1/3/2025).

Baca Juga

Sukatani mengisyaratkan bahwa tekanan dan intimidasi yang mereka hadapi berlangsung sejak Juli 2024. Kendati demikian, Sukatani mengapresiasi dukungan dan solidaritas publik kepada mereka.

Dalam unggahannya, Sukatani pun menyatakan menolak tawaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mereka menjadi Duta Polri. "Bahkan khususnya kepada Sukatani, tawaran menjadi Duta Polisi dari Kapolri, dengan itu kami menolak dengan tegas tawaran menjadi Duta Kepolisian tersebut," kata Sukatani.

Polda Jawa Tengah (Jateng) melimpahkan penanganan kasus dugaan intimidasi terhadap ban Sukatani ke Divpropam Mabes Polri. Sebelumnya terdapat enam anggota Ditressiber Polda Jateng yang menjalani pemeriksaan internal karena diduga mengintimidasi Sukatani.

"Betul, bisa langsung ditanyakan ke Propam Mabes Polri," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto pada Kamis (27/2/2025) ketika dikonfirmasi apakah betul penanganan kasus dugaan intimidasi Sukatani saat ini ditangani Divpropam Polri.

Sebelumnya Artanto telah mengakui bahwa terdapat penyidik dari Ditressiber Polda Jateng yang menemui personel Sukatani. Dia mengatakan, pertemuan itu berlangsung di Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada 20 Februari 2025. "Mereka (Sukatani) kan sedang konser di Bali, penyidik yang dari (Polda) Jawa Tengah itu mau ketemu, mau jumpa. Ya akhirnya sepakat jumpa di Ketapang, Banyuwangi," ucapnya ketika dihubungi Republika, Sabtu (22/2/2025).

Artanto membantah kabar yang menyebut personel band Sukatani tiba-tiba dicegat seusai manggung di Bali. "Enggak ada (pencegatan). Mereka janjian. Setelah konser, mereka (Sukatani) merapat ke Ketapang, kemudian penyidik yang dari Jawa Tengah merapat ke Banyuwangi," katanya.

Menurut Artanto, dalam pertemuan itu, tim penyidik Ditressiber Polda Jateng hanya ingin mengklarifikasi dan berbincang-bincang soal maksud Sukatani menciptakan lagu berjudul "Bayar Bayar Bayar". Lirik lagu tersebut memuat kritik bernuansa satire terhadap polisi.

"Selesai klarifikasi, anggota siber (Polda Jateng) menghargai. Intinya kan hanya ingin mengetahui maksud dan tujuan lagu tersebut. Kalau sudah ketemu, ya sudah, kita menghargai, mengapresiasi kritikan yang dilakukan oleh grup band tersebut," ucap Artanto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement