REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dibandingkan dengan dua pasangan lainnya di angka 46,7 persen. Hasil itu berdasarkan berdasarkan survei Populi Center periode 28 November-5 Desember 2023.
Sedangkan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berimbang dengan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) dengan perolehan 21,7 persen. Dalam survei itu, masih ada 8,1 persen pemilih yang belum memutuskan pilihannya. Sedangkan suara yang menolak menjawab ada 1,8 persen.
"Jika pemilihan dilakukan hari ini dan calonnya adalah tiga pasangan calon berikut, Prabowo-Gibran mendapat dukungan 46,7 persen, Ganjar-Mahfud 21,7 persen serta Anies-Muhaimin 21,7 persen, sama ya," ujar Manajer Riset/Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan dalam paparan survei nasional 'Dinamika Politik Jelang Debat Kandidat' di Jakarta pada Senin (11/12/2023).
Dimas mengatakan, ketiga pasangan masih bisa memperebutkan pemilih yang belum memutuskan dan menolak menjawab. "Jadi kalau digabung kira-kira 9,9 persen yang masih bisa diperebutkan suaranya," ujarnya.
Berdasarkan elektabilitas masing-masing capres top of mind, Prabowo unggul dengan 40,7 persen. Disusul Ganjar 19,3 persen dan Anies 18,5 persen. Sedangkan untuk top of mind cawapres, Gibran unggul dengan 31,8 persen, diikuti Mahfud MD 18,4 persen dan Muhaimin 12,6 persen.
Menurut Dimas, meningkatnya dukungan ke Prabowo-Gibran karena salah satunya dipicu naiknya dukungan pemilih di Sumatra, dari 39,6 persen menjadi 50,8 persen. Kenaikan juga terjadi di Jawa bagian barat dari 43,3 persen menjadi 51 persen, serta Jawa Tengah dan Timur dari 39,1 persen menjadi 44,3 persen.
"Pulau Jawa bagian barat ini Banten, DKI dan Jawa Barat. Namun ada penurunan di Indonesia bagian timur mulai dari Bali, Kalimantan hingga Papua," ujar Dimas.
Selain itu, kenaikan dukungan juga berasal dari kelompok muda dari 54,7 persen menjadi 56,6 persen. Ada juga kenaikan dukungan dari pemilih kelompok NU. "Dukungan Prabowo dari 45,6 persen menjadi 48,4 persen dan juga dukungan dari pemilih Jokowi dari 38,6 persen menjadi 55, persen," ujar Dimas.
Survei Populi Center dilakukan kepada 1.200 responden melalui metode wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center. Margin of error pada survei sebesar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.