REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI – Tol Jogja-Solo akan difungsionalkan untuk mengakomodasi Nataru 2023. Nantinya tol dapat dilalui oleh kendaraan golongan 1 dan dua meskipun mekanismenya akan berbeda.
Manajer Pengendalian Paket 1.1 PT Jasa Marga Jogja-Solo Muhammad Zendy Drivama Surya mengatakan fungsional tol akan beroperasi pada pukul 06.00-17.00 WIB.
Mekanismenya yakni dari gerbang tol Colomadu kendaraan golongan 1 bisa terus menuju Tol Solo-Jogja. Namun kendaraan golongan 2 keluar di gerbang tol Colomadu akan masuk jalan arteri.
"Jadi semua masuk entrance Banyudono, baik golongan kecil maupun besar semua harus masuk lewat Banyudono, untuk yang masuk. Untuk jalan tol existing ke Semarang, Surabaya dan sebagainya semua masuk dari Banyudono. Karena di sini (GT Colomadu) ditutup ketika fungsional pukul 06.00-17.00 WIB. Karena kan ada kendaraan yang menyeberang jembatan (Dari GT Colomadu), jadi kendaraan yang masuk tidak bisa. Setelah pukul 17.00 WIB bisa seperti biasa, entrance dan keluar bisa dari sini semua," kata Zendy, Kamis (7/12).
Zendy juga menjelaskan kondisi jalan utama dari Fungsional tol dari stationing 0-13 sudah rigid pavement. Namun, masih ada yang masih lean concrete (LC).
"Yang LC itu ada di pengarah di Karanganom (Klaten) dan Banyudono, untuk keluarnya saja. Untuk main road (jalan utama) kita sudah rigid pavement semua, kita fungsikan hanya satu (Lajur) saja. Kalau untuk natarunya ini sudah 90 persen (kesiapan jalan) sepanjang 13 kilometer, jadi tinggal finishing-finishing saja sampai 20-an Desember ini," katanya.
Zendy mengatakan ada sejumlah fasilitas penunjang yang disiapkan. Mulai dari ambulans, derek, petugas patroli jalan raya (PJR). Sedangkan toilet portable tidak disediakan. Karena mengantisipasi kendaraan yang berhenti di tol dan berpotensi menyebabkan kemacetan.
Selain itu, Zendy mengatakan soal potensi fungsional yang lebih panjang belum bisa dilakukan. Pasalnya terkendala makam yang sudah rampung dipindahkan dan mempertimbangkan aspek keselamatan.
"Jadi finalnya per hari ini (5/12) kita cuma operasikan sampai STA 13. Makamnya sudah relokasi, cuman sampai difungsionalkan belum berani. Karena kita juga menjaga aspek keselamatan dan lain-lain," katanya.