REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda perbatasan Lampung dan Banten masih terjadi pada Selasa (5/12/2023). Tercatat enam kali letusan GAK sepanjang Selasa hingga petang.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari magma.esdm.go.id, Senin (5/12/2023) pukul 17.31, terjadi erupsi pada GAK enam kali. Terakhir, erupsi pukul 16.25 dengan tinggi kolom abu vulkanis teramati sekira 1.000 meter di atas puncak gunung, dan atau sekira 1.157 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Andi Suardi membenarkan terjadi erupsi enam kali pada Selasa (5/12/2023). “Tinggi kolom abu vulkanis mencapai 1.000 meter,” kata Andi Suardi.
Dia mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 49 detik.
Menurut dia, sampai dengan saat ini GAK masih berstatus siaga atau level III, masih berlaku larangan bagi masyarakat, pengunjung, pendaki, termasuk wisatawan dan nelayan mendekati area GAK dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Magma Indonesia mencatat enam kali erupsi GAK sepanjang Selasa (5/12/2023). Pertama, pukul 03.56 dengan tinggi kolom abu teramati sekira 800 m di atas puncak atau sekira 957 mdpl. Kedua, 04.38 dengan tinggi kolom abu teramati sekira 700 m di atas puncak atau sekira 857 mdpl.
Baca juga: Heboh Wolbachia, Ini Tafsir dan Rahasia Nyamuk yang Diabadikan Alquran Surat Al-Baqarah
Ketiga, pukul 11.51 dengan tinggi kolom abu teramati sekira 500 m di atas puncak atau sekira 657 mdpl. Keempat, pukul 12.56 dengan tinggi kolom abu teramati sekira 1.000 m di atas puncak atau sekira 1.157 mdpl.
Kelima, pukul 13.38 dengan tinggi kolom abu teramati sekira 1.000 m di atas puncak atau sekira 1.157 mdpl. Dan keenam, pukul 16.25 dengan tinggi kolom abu teramati sekira 1.000 m di atas puncak atau sekira 1.157 mdpl.