REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta semua pihak bergerak cepat menangani bencana longsor di Kabupaten Bandung Barat akibat hujan deras yang mengguyur pada Kamis (30/11) dan Jumat (1/12).
Gerak cepat yang diharapkan oleh Bey, adalah dengan memastikan masyarakat terdampak dalam kondisi aman dan aktivitas ekonomi tetap berjalan, mengingat longsor itu juga memutuskan jaringan jalan di wilayah tersebut.
"Karena ini memang daerahnya tidak aman di kondisi sekarang, jadi masyarakat diungsikan ke kerabatnya. Tapi bila tidak ada, nanti Pemda Provinsi Jabar dan Pak Bupati akan mencari solusi secepatnya. Termasuk aktivitas ekonomi juga nanti diberikan transportasinya untuk menuju Pasar Ciwidey. Intinya, kita tidak mau aktivitas ekonomi masyarakat terganggu," kata Bey di Bandung, Ahad (3/12/2023).
Saat ini, Bey menyampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar dan aparat gabungan sudah diterjunkan untuk mengevakuasi material longsor menggunakan alat berat dan juga telah dikirimkan bantuan sembako.
"Kami sudah respons cepat, langsung dikirim bantuan berupa alat berat dan pangan," tuturnya.
Selain itu, Bey mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi berupa angin kencang, longsor, dan banjir, di sepanjang musim hujan.
"Untuk yang tinggal di daerah rawan bencana koordinasi dengan petugas. Jangan sampai tidak mengindahkan arahan-arahan dari petugas. Intinya adalah pertama ikuti arahan petugas di lapangan karena BPBD stand by 24 jam," ucap Bey.
Diketahui, karena hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat pada Kamis (30/11) sore hingga malam memicu terjadinya bencana alam di beberapa lokasi.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan BPBD setempat, longsor terjadi di Desa Nangerang. Tepatnya jalan penghubung dengan Desa Karyamukti, yakni jalan desa di wilayah RW 08 dan RW 07, Kecamatan Cililin.
Longsor juga terjadi di Kampung Bonjot, RT 03/RW 11, Desa Buninegara, Kecamatan Sindangkerta, pada Jumat (1/12/2023) pagi. Longsor menutup akses jalan penghubung dan mengancam pemukiman, hingga menyebabkan sedikitnya 500 KK terancam terisolir.
Kejadian longsor juga terjadi di Jalan Kampung Cibangoak, RT 04/RW 04, Desa Buninegara, Kecamatan Sindangkerta, KBB. Longsor dari tebing itu menutup badan jalan kabupaten dari Sindangkerta arah ke Ciwidey dengan total panjang kurang lebih 50 meter.
Kemudian bencana di Kabupaten Bandung Barat akibat hujan deras di hari Kamis (30/11) sore hingga malam di lokasi lainnya adalah:
1. Kampung Cibolang, RT 01/RW 09, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua : 1 rumah rusak parah diterjang hujan angin.
2. Kampung Cempaka, RT 01/RW 01, Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah: 1 rumah rusak diterjang hujan angin.
3. Kampung Kebon Kalapa, RT 01, RW 03, Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat: 1 rumah jebol usai diterjang banjir dari sungai di sekitar permukiman warga yang meluap.
4. Kampung Epen, RT 04/RW 04, Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah: 1 rumah rusak sedang.
5. Kampung Nangkod, RT 04,l/RW 01, Desa Rancasenggang, Kecamatan Sindangkerta: Longsor dari tebing menyebabkan 1 rumah rusak sedang, 4 rumah terancam.
6. Kampung Cibodas RT 3, RW 16, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah: Tebing tinggi 4 meter panjang 30 meter longsor dan mengancam 8 rumah serta terancam putus jalan desa antara RW 16 dan 14.