Rabu 29 Nov 2023 14:42 WIB

'Jika Jimbo Bisa Retas Laman KPU dan Curi DPT, Hasil Rekap Suara Pemilu Juga Bisa Diubah'

Jimbo mengaku mendapatkan 204 juta data pemilih dengan cara meretas situs KPU.

Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjaga saat persiapan untuk pendaftaran bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di kantor KPU, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (ilustrasi)
Foto:

Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Adi Vivid A Bachtiar pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan KPU untuk menyelidiki dugaan kebocoran data pemilih tersebut.

"Dugaan kebocoran data KPU kami temukan dari hasil patroli siber yang dilakukan oleh anggota kami. Saat ini, CSIRT (Computer Security Insident Response Team) sedang berkoordinasi langsung dengan KPU untuk sekaligus melakukan penyelidikan," kata Vivid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Kemenkominfo juga langsung berkoordinasi dengan BSSN dan KPU RI terkait temuan dugaan kebocoran data Pemilu 2024. Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong, Rabu, mengatakan pihaknya masih memantau perkembangan terkini terkait informasi dugaan kebocoran data di situs KPU RI.

"Kami masih telusuri dan koordinasikan bersama BSSN dan KPU," kata Usman.

photo
Karikatur Opini Republika : Waspada Hoax Pemilu - (Republika/Daan Yahya)

  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement