Selasa 21 Nov 2023 16:05 WIB

Pemudik Nataru 2024 Diproyeksi Tembus 107 Juta Orang, Ribuan Armada Bus Dikerahkan 

Sejauh ini telah tersedia 46.686 unit bus dan 113 terminal yang akan disiapkan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, sejauh ini telah tersedia 46.686 unit bus dan 113 terminal yang akan disiapkan untuk melayani libur Nataru. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, sejauh ini telah tersedia 46.686 unit bus dan 113 terminal yang akan disiapkan untuk melayani libur Nataru. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mengerahkan berbagai armada transportasi umum untuk dapat mengangkut pergerakan pemudik selama libur Natal dan tahun baru 2024 yang diproyeksi tembus hingga 107,63 juta orang. Salah satunya, armada bus untuk mengakomodasi tingginya pergerakan. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, sejauh ini telah tersedia 46.686 unit bus dan 113 terminal yang akan disiapkan untuk melayani masyarakat yang akan melakukan pergerakan di selama liburan Nataru kali ini. Adapun, pemudik yang diprediksi menggunakan bus sebanyak 10,94 persen atau sekitar 12,29 juta orang. 

Baca Juga

"Angkutan Nataru berjalan lancar dan aman, kami bersepakat dalam rapat yang lalu dan kami intensifkan, yaitu disiapkan 46 ribu bus, 113 terminal," kata Budi dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI, Selasa (21/11/2023).

Adapun berdasarkan proyeksi, puncak mudik Natal akan jatuh pada 22-23 Desember 2023 dan arus balik sekitar 26-27 Desember 2023. 

Sementara, puncak pergerakan libur tahun baru akan dimulai 29-30 Desember 2023 dan arus balik sekitar 1-2 Januari 2024. “Dengan terpecah dua ini, mungkin Nataru tidak seberat Lebaran,” ujarnya menambahkan. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakkyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pada tahun ini memang terdapat tambahan jalan tol dengan total sepanjang 410 kilometer. Sebanyak 218 kilometer di antaranya sudah beroperasi penuh dan 192 kilometer sisanya dioperasikan secara fungsional saat Nataru 2024. 

Untuk mendukung kelancaran akses menuju tol, pihaknya telah meningkatkan kemantapan 47 ribu kilometer jalan nasional hingga lebih dari 92 persen. Baik itu di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, maupun Maluku dan Papua. 

Pemantapan jalan ini ditunjang oleh Inpres Jalan Daerah yang dimulai thaun ini di mana pemerintah pusat pengambil alih proses perbaikan jalan. “Ini untuk jalan provinsi kabupaten maupun kota sepanjang 2.800 kilometer yang tersebar di 33 provinsi. Inpres Jalan Daerah ini kami fokuskan untuk mendukung akses jalan ke tol,” kata Basuki.  

Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi dalam kesempatan sama meminta agar pada tanggal 20 Desember 2023, seluruh pekerjaan fisik pada jalan sudah dihentikan. Dengan begitu, diharapkan badan jalan yang berfungsi dapat optimal menampung lonjakan kendaraan. 

“Hasil survei yang kami dapat beberapa waktu lalu masih ada beberapa pekerjaan tapi kami dapat informasi beberapa pekerjaan akan diselesaikan,” ujarnya. Ia menambahkan, Korlantas nantinya juga siap rekayasa lalu lintas akan dilakukan sesuai kondisi lalu lintas saat terjadi kemacetan.

Selain transportasi darat, mengutip laporan Kementerian Perhubungan juga telah tersedia 1.355 unit kapal dan 110 pelabuhan laut untuk mengangkut masyarakat. Adapun diprediksi masyarakat yang akan gunakan kapal laut 3,44 atau sebanyak 3,86 juta orang. 

Pemerintah bersama badan usaha juga menyiapkan 1.738 kereta api yang akan dilayani oleh sembilan Daop dan empat Drive. Adapun diprediksi moda kereta api sebesar 13,16 persen atau 14,79 juta orang.

Kemudian, transportasi penyebrangan sebanyak 206 unit kapal penyebrangan di 11 lintasan pelabuhan penyebrangan, 41 dermaga MB, tiga dermaga ponton, 16 dermaga plengsengan. Adapun diprediksi orang yang menggunakan kapal penyeberangan sebesar 6,04 persen atau sebanyak 6,78 juta orang.

Sementara itu untuk transportasi udara, akan ada 444 unit pesawat di 51 bandara udara di Indonesia. Adapun diperkirakan akan ada pergerakan penumpang sebanyak 13,38 juta orang atau sebesar 1,91 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement